TIPOLOGI DAN SIMBOL





SIMBOL
Pengertian
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia Simbol merupakan lambang.
Simbol merupakan tanda yang memberi makna khusus. Contohnya symbol burng merpati melambangkan perdamaian.
Symbol tidak sama dengan tipe, symbol tidak dibatasi waktu, sehingga bisa melambangkan makna tertentu pada masa-masa yang tidak sama.  Contohnya singa yang melambangkan kekuatan. Symbol ini tetap dipakai sampai sekarang. Seringkali metafora yang ada dalam alkitab merupakan symbol ( markus 14:22-24) ini semua tidak berlaku untuk tipe. Tipe selalu dihubungkan denga hal-hal yang akan datang dan boleh dikatakan tipologi merupakan salah satu cabang nubuat[1]. Cth ibrani 3:1-6 ini menunjukkan musa dicatat sebagai tipe bagi Tuhan Yesus yang dicatat dalam PB.
Ciri-ciri symbol
  1. Hal yang dijadikan symbol selalu bermakna harafiah. Contohnya burung merpati yang melambangkan perdamaian harus di pahami melalui makna harafiah
  2. Symbol dipakai untuk menyampaikan makna atau ajaran. Contohnay pelepasan burung merpati yang memiliki makna perdamaian yang disampaikan.
  3. Symbol memiliki hubungan tertentu dengan makna yang disampaikan. Conto burung merpati yang terkenal dengan sifat yang lembut.
  4. Jika sebuah simbol belum dipakai secara umum atau kurang kurang dikenal, perlu diadakan penyelidikan yang lebih mendalam.
  5. Dalam alkitab simbol yang sama mungkin memberi dua bahkan lebih makna yang berbeda. Contohnya Matius 10:16 merpati merupakan simbol ketulusan, tetapi kitab Yesaya 38:14 suara merpati melambangkan keluh kesah, dan kitab Hosea 7:11 ia menunjukkan kebodohan.
  6. Simbol memberi makna yang dalam kepada pembacanya, atau sebagian agar sebagian pembacanya tidak menangkap maknanya. Contoh kitab wahyu, yang menggunakan banyak simbol agar musuh Kristen tidak memahami isi kitabnya
  7. Penafsir masa kini harus waspada mungkin dia tidak sadar bahwa sebenarnya penulis kitab telah menggunakan sebuah simbol. Dan juga harus hati-hati agar tidak mencari-cari simbol yang sebenarnya tidak ada. Penafsir harus bersikap sensitive dan teliti.
Pembagian Simbol
  1. Benda
Benda dapat dijadikan simbol. Seperti salib, garam, atau emas yang mempunyai makna simbolis namun, adakalanya mempunyai sejarah yang panjang, dan harus dipahami dari sudut pandang yang berbeda. Contoh salib, dalam PL, orang berbuat dosa yang dihukum mati lalu digantung pada tiang, ini menunjukkan dia adalah orang yang dikutuk Allah (Ulangan 21:22,23). Pada zaman romawi salib merupakan alat untuk menghukum  pelanggar berat, misalnya pemberontak. Bagi penulis-penulis PB tidak demikian salib merupakan simbol yang mempunyai makna teologis, salib Tuhan Yesus menjadi simbol penderitaan yang ditanggung-Nya. Salib menunjukkan kasih yang diberikan-Nya, karya penyelamatan-Nya, serta usaha mendamaikan orang yang berdosa dengan Allah, salib juga melambangkan penyangkalan diri (Mat 16:24). Ini menunjukkan simbol memiliki beberapa makna. Banyak simbol yang tidak dapat dijelaskan contohnya dalam kitab Daniel 2:32,33, emas tua, perak,tembaga,besi.
2. Peraturan atau Upacara
Ini mencakup misalnya, baptis atau perjamuan kudus. Dalam peraturan atau upacara yang dijadikan simbol terdapat unsur benda yang dipakai, tindakan manusia, dan tindakan Allah.
3. Tindakan
Alkitab mencatat berbagai tindakan-tindakan yang dilakukan yang mempunyai makna simbolis, contohnya tindakan Yehezkiel yang tercatat di kitab Yehezkiel 4 dan 5. Begitu juga kehidupan Nabi Hose yang tercatat Hosea 1-3. Tindakan atau kehidupan ini mengandung makna yang dalam karena di perintahkan Allah dengan tujuan tetentu. Bagi mereka yang melakukan dan melihatnya, tindakan atau kehidupan ini meninggalkan kesan yang dalam di hati mereka.
4. Angka
Sejak zaman kuno, stiap komunitas menganggap angka memiliki makna tertentu. Huruf tertentu juga melambangkan angka tertentu. Tidak mudah menafsir angka dalam alkitab. Contohnya angka 12 yang sering dipaki dalam alkitab. Dalam PL ada 12 suku Isral dalam PB ada 12 rasul. Perlu diperhatian angka yang sama tidak selalu mempunyai makna yang sama. Juga bukan setiap angka, atau setiap pemakaian angka , mempunyai makna simbolis.
5. Warna
Dalam kasus tertentu ada warna yang memiliki makna simbolis. Merah biasanya dianggap sebagai darah Yesus, kemudian karya penebusan-Nya. Tetpi didalam Yes 63:1-2, warna merah atau sinonimnya menunjukkan penghakiman. Yes 1:18 menggambarkan dosa; Mat 16:2, menjelaskan langit; Nahum 2:3, melukiskan para prajurit. Penafsir harus berhati-hati warna merah bisa memiliki beberapa makna.
6. Nama
Nama dipakai sebagai simbol. Ini termasuk nama tokoh, bangsa, tempat dan lembaga. Contoh; kitab Wahyu, misalnya Babilon, Yerusalem baru. Contoh dari nama Tokoh. Nama ‘’Yesus’’, atau dalam Bahasa Ibrani ‘’Yosua’’, berarti ‘’YAHWEH’’, berarti keselamatan (Mat 1:21). Tidak semua nama memiliki arti Khsusu, makanya para penafsir harus bijaksana.
7. Penglihatan
Dalam alkitab tercatat banyak sekali peristiwa penglihatan. Pada peristiwa ini, nabi atau rasul melihat hal yang bermakna simbolis. Contohnya Amos 8:1-2 kata’’buah-buahan musim kemarau’’ yang tercatat secara fonologis dekat dengan kata kesudahan yang dicatat di ayat 2. Jadi sama seperti buah-buahan sudah matang pada akhir musim kemarau, buah-buah ini akan segera dimakan atau dibuang. Ini berarti kesudahan sudah dekat, dan Tuhan tidak akan memaafkan umat-Nya Israel lagi.
8. Mujizat
Tidak terlalu banyak hal yang dalam mujizat yang dijadikan simbol. Dua contoh yang dapat diberikan disini adalah nyala api yang keluar dari semak duri yang tercatat di kitab keluara pasal 3; tiang awan dan tiang api yang tercatat di kitab yang sama pasal 13. Hal-hal yang menjadi simbo ini biasanya dapat dimengerti melalui konteksnya.
Prinsip Penafsiran
  1. Dalam penafisr simbol, tidak ada hukum baku yang berlaku atas setiap kasus. Penafsir harus bersikap hati-hati, dan memperhatikan keunikan setiap kasus.
  2. Penafsir harus berhati-hati dalam menafsir warna, angka, logam, atau permata. Mereka tidak selalu dicatat penulis kitab dengan makna simbolis.
  3. Berilah perhatian kepada ciri-ciri umum, utama, dan penting sebuah simbol.
  4. Selalu memperhatikan latar belakang yang berkaitan dengan simbol.
  5. Memberikan perhatian kepada konteks simbol
  6. Pakailah alat bantu mis, korkondansi untuk mendapat ayat-ayat yang ada hubungan dengan simbol
  7. Jika dapat memastikan salah satu ciri simbol yang ditafsirnya, penafsir boleh memulai penyelidikannya berdasarkan ciri itu.
  8. Dalam banyak kasus, tafsiran yang sederhana dan natural yang lebih baikSampai disini perbincangan kita semoga menjadi berkat . #Brotampu





[1] Jakob van Bruggen, membaca Alkitab sebuah pengantar, Momentum, 2009. Hal 180-181
[2] Hasan Sutano, Hermeneutik: prinsip dan metode penafsiran Alkitab, Literature Saat, 2007 hal 376
[3] Jakob van Bruggen, membaca Alkitab sebuah pengantar, Momentum, 2009. Hal 186-189
[4] Hasan Sutano, Hermeneutik: prinsip dan metode penafsiran Alkitab, Literature Saat, 2007. Hal 373




0 Response to "TIPOLOGI DAN SIMBOL"

Posting Komentar