TEOLOGI KITAB BILANGAN// PENGEMBARAAN BANGSA ISRAEL

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Kitab Bilangan disebut sebagai kitab Bilangan yang ditulis oleh Musa karena dalam kitab ini banyak sekali terdapat persoalan mengenai masalah angka/bilangan dikarenakan adnya sensus yang pernah diadakan dua kali bagi kaum pria Israel untuk mengetahui jumlah mereka saat itu (Bilangan 1:1-54 dan Bilangan 26:1-65)
Kitab Bilangan mengisahkan pengalaman-pengalaman bangsa Israel selama mengembara di Padang Gurun, oleh sebab itu dalam Alkitab Perjanjian Lama berbahsa Ibrani Kitab Bilangan dikenal dengan nama “Di Padang Gurun.”
Setelah hampir setahun lamanya berkemah di Guning Sinai, Israel sudah siap untuk melanjutkan perjalanannya ke Tanah Perjanjian atau Kanaan. Kitab Bilangan menyampaikan bagaimana suku-suku Israel diatur untuk mengadakan perjalanan itu. Karena adanya laporan negative dari para pengintai dan ketidakpercayaan umat, Allah menghukum bangsa Israel untuk mengembara di padang gurun selama 40 tahun.[1] Hukuman yang berulang-ulang itu memperlihatkan bahwa Allah menuntut ketaatan terhadap syarat-syarat perjanjian itu. Pada akhir pengembaraan itu, Tuhan membuktikan kesetiaanNya terhadap perjanjian itu dengan memberikan kemenangan
Unsur pokok dari janji Allah kepada para leluhur dan kepada bangsa Israel adalah bahwa mereka akan mewarisi dan menduduki sebuah negeri. Dimana negeri ini akan mewakili seluruh bumi.
Sebagaimana manusia ditempatkan di Taman Eden untuk mengusahakan dan berkuasa atasnya, demikian juga Israel akan ditempakan di Kanaan. Seperti Kemah Suci, Kanaan akan menjadi pusat kediaman TUHAN di tengah-tengah manusia, tempat di mana kedaulatanNya akan dinyatakan dalam sejarah melalui bangsa yang secara khusu dipilih olehNya.
Untuk memasuki negeri itu diperlukan ziarah (perjalanan rohani) dan penaklukkan. Untuk mendapatkan penjanjian itu ada satu proses perjalanan yang sulit melalui perlawanan dengan musuh di rentangan tanah yang menakutkan. Israel perlu mengerti bahwa untuk menduduki tanah tersebut harus melalui banyak perjuangan, karena dikuasai oleh orang asing dan harus direbut paksa melalui tangan TUHAN, yang akan berperang untuk umatNya.[2]


B.     Rumusan Masalah
1.    Apa saja tema-tema dari kitab Bilangan ?
2.   Apa tema yang paling dominan dari kitab Bilangan?
3.   Apa yang menjadi alasan kelompok mengangkat tema ?



BAB II
TEOLOGI KITAB BILANGAN

A.    Tema-tema Kitab Bilangan
1.      Generasi Lama (1-14)
Generasi lama yang dimaksud adalah orang-orang yang sudah keluar dari negeri Mesir, tapi mati di padang belantara pada masa “pengembaraan.”
a.      Sensus (1-4)
Ke 4 pasal ini terdiri dari 2 pasang:
Pasal 1: sensus laki-laki dewasa
Pasal 2: pembagian suku-suku
Pasal 3: sensus laki-laki suku Lewi
Pasal 4: pembagian kerja suku Lewi

Sensus yang pertama dilakukan di Sinai sebagai persiapan untuk pengembaraan di padang gurun, Musa diperintahkan menghitung jumlah semua laki-laki yang usianya 20 tahun ke atas dan yang sanggup berperang. Dalam Kitab Keluaran dan Imamat, Israel sudah diberi berbagai petunjuk terperinci tentang hukum-hukum moral, sipil dan upacara agama yang harus mereka taati. Setelah diperlengkapi dengan Kitab Perjanjian, Kemah Suci dan keimaman, bangsa Israel kini siap untuk hidup di Tanah Perjanjian. Namun sebelum memulai perjalanan, masing-masing suku harus dihitung dan diorganisasi dan untuk masing-masing suku ditentukan tempatnya dalam perkemahan di sekeliling Kemah Suci.
Semua laki-laki berumur 20 tahun ke atas dihitung dengan tujuan untuk berperang (1:20), sedangak Lewi yang berumur 30 tahun ke atas samapai usia 50 tahun dikumpulkan untuk melakuakn pekerjaan di Kemah Pertemuan (4:3). Sangatlah menarik bahwa kata Ibrani yang sama (saba) muncul dalam 1:20 dan 4:3, yang menunjukkan bahwa pekerjaan orang Lewi dalam melayani Tuhan sama pentingnya dengan tugas suku-suku lain yang melayani di angkatan perang. [3]
Suku Lewi dikecualikan dari Sensus umum, karena mereka dipilih Tuhan untuk pekerjaan khusus, yang berhubungan dengan kemah suci (1:49,50). Sensus Lewi tidak sama dengan sensus umum, karena dalam sensus orang Lewi dihitung semua laki-laki mulai dari umur satu bulan keatas (3:15) dan suku Lewi yang akan dianggap kepunyaan Tuhan menjadi ganti anak sulung dari suku-suku lainnya (3:12, 13).
Orang-orang Lewi terdiri dari 3 anak suku: Gerson, Kehat dan Merari, ketiga suku ini ditempatkan di sekeliling Kemah Suci sebelah barat, selatan, dan utara. Sedangkan yang menduduki sebelah timur Kemah (3:38) ialah Musa dan Harusn serta anak-anaknya,  yang mengerjakan tugas pemeliharaan tempat kudus bagi orang Israel. Dan kemah suci menjadi pusat bagi semua bangsa.

b.      Pemberian Perintah (5:1-10:10)
      Kunci dari pemberian perintah adalah dalampasal 5:3 “jangan menajiskan tempat perkemahan di mana Aku diam ditengah-tengah mereka. Karena Tuhan Yang Mahasuci maka umatNya juga harus suci.

c.       Perjalanan (10:11-14:45)
      Pada tahap ini, mereka bersiap untuk berangkat. Mereka berjalan beiringan dan Tabut Tuhan berjalan didepan mereka. Namun pada hari ketiga perjalanan mereka bersungut-sungut. Padahal Allah telah menyediakan apa yang mereka butuhkan dan Kanaan sudah dekat.

2.      Pengembaraan (15-20)
a.      Keadaan Rohani Umat Allah
Persiapan pertama terhenti karena mereka harus mengembara dibelatara selama 38 tahun, kemudian barulah mereka mengadakan persiapan lagi. Oleh sebab itu Bilangan dapat disebut dengan kemajuan yang tertunda.
Untuk mengeluarkan bangsa Israeel dari Mesir diperlukan waktu hanya 40 jam. Tapi untuk mengeluarkan pengaruh Mesir dari hati orang Israel diperlukan 40 tahun.  Menurut kami, kemungkinan dikarenakan adanya “berbagai Bangsa” (Kel. 12:38 dan Bil. 11:4) yang diperbolehkan turut berjalan dengan orang Israel. Bangsa yang bersama orang Israel itu hidup menuruti keinginan hawa nafsu dunia dan bisa jadi mempengaruhi orang Israel dengan kebiasaan jahat mereka. Oleh sebab itu Tuhan menyuruh Bangsa Israel untuk memisahkan diri , demi kemajuan dan kemenangan Rohani.

b.      Arti Pengembaraan
Dalam Keluaran kemanapun Israel bergerak, mereka selalu dipimpin oleh tiang awan dan api. Namun Bilangan tidak melaporkan demikian. Kemah suci tetap tinggal di Kadesy, sedangkan gerombolan-gerombolan Israel mengembara ke daerah-daerah sekitar Kadesy. Ada yang jauh dan dekat. Mereka mengakui Kadesy sebagai pusat dan menjelang akhir pengembaraan  mereka berkumpul di Kadesy (pasal 20). Kadesy dulu bernama En. Mispat (Kej. 14:7). Nama Kasdesy berarti tempat suci, kemungkinan karena tempat suci maka kemah suci ada di situ.[4]
Pengembaraan (14:33), dimana dikatakan Tuhan menghukum mereka dengan pengembaraan, dalam naskah Ibrani disebut akan digembalakan. Jadi Penghukuman itu disertai kepastian bahwa Tuhan mengembalakan mereka dan mencukupi keperluan mereka. Maka disini terlihat kekerasan dan kemurahan Tuhan.

c.       Pemberontakan Korah
Pemberontakan Korah yaitu melawan pada keimaman Harun. Maka 15.000 orang mati karena gempa bumi dan api yang diturunkan Allah dari langit. Dan Tuhan membuat tongkat Harun bertunas untuk meneguhkan keimaman Harun.
Korah adalah anaknya Kehat, dan Kehat adalah orang-orang yang terpilih di antara orang-orang Lewi. Pengangkutan alat-alat Kemah Suci yang paling Suci dipetcayakan kepada mereka. Maka dapat dikatakan disini yang murtad seringkali adalah para pemimpin agama. Dalam pasal 16:38, Pedupaan mereka disimpan selaku peringatan.

d.      Akhir Pengembaraan
Dalam pasal 20 diceritakan kematian Miryam, dosa Musa dan kematian Harun. Karen Musa berbuat kesalahan di Meriba, Musa tdak diperkenankan memimpin orang Israel masuk Kanaan (20:12). Juga kematian Harun (33:38) dan Miryam, ketiga-tiganya adalah imam yang seharusnya dapat memimpin Isarel masuk ke dalam Kanaan yang dijanjikan. Oleh karena itu Yosua (artinya Penyelamat) dipilih untuk menggantikan Musa.

3.      Generasi Baru (21-36)
a.      Perjalanan Baru
Perjalanan Bari yang dimaksud di sini adalah bangsa Israel bersiap untuk menuju Moab. Namun dalam 22-24 muncul tokoh baru yaitu Bileam. Bileam terpaksa memberkati itu, meskipun ia bermaksud mengutuki bangsa Israel.
Namun dalam perkembangannya Bansa Israel sendiripula yang meyeleweng dan megerjakan perbuatan terkutuk. Pada pasal 25 saat mereka tinggal diSitim, mereka mulai berzinah dengan perempuan-perempuan Moab. Dan pada pasal 3:1, karena Bileam tidak dapat mengutuk Isarel maka ia menyuruh perempuan-perempuan Moam dan Midian menggoda Israel. Maka kisah menyedihkannya, 24.000 orang mati terkena bala sebagai hukuman dari Tuhan, padahalbaru saja Tuhan telah memberi kemenangan bagi mereka.

b.      Pendaftaran (Sensus) baru
Pada permulaan pengembaraan, jumlahnya kira-kira 600.000 dan 40 tahun kemudia 600.000 juga. Selama masa itu tidak ada kemajuan, kemajuan angka pun tidak. Jumlah anggota beberapa berkurang, kemungkinandikarenakan hukuman Tuhan.
Setelah sensus dilakukan, Musa melantik Yosua (27:18-23), dan hasil sensus baru itu diserahkan kepada pimpinan Yosua, untuk maju merebut Kanaan.

c.       Pemberian Perintah Baru
Tuhan memberikan perintah mengenai kurban persembahan yang tetap dan korban persembahan pada Hari Raya, Nazar dan memerangi Bangsa Median. Tindakan terhadap orang Median ini mengandung 3 kenyataan:
1.      Israel beroleh kemenangan dengan mudah sekali
2.      Mereka beroleh jarahan yang banyak
3.      Tidak satupun orang Israel yang gugur

Hal ini karena perintah dari Tuhan.

d.      Pasal-pasal terakhir
Bilangan 32, menceritakan suku Ruben, Gad dan Manasye minta untuk tetap tinggal di
wilayah yang baru direbutnya. Alasanya karema ternaknya banyak. Namun tempat Israel
seharusnya ada di dalam negeri Kanaan, bukan didekatnya, mereka melihat apa yang
didepan mata. Akibat dari pilihan mereka, mereka segera takhlul dan sujud pada dewa
dewa bangsa-bangsa sekitarnya dan mereka pula yang perta dibawa ke tempat
pembuangan (1 Taw. 5:18-26 dan 2 Raj. 15:29).
Bilangan 26, berisi khusus tentang syarap perkawinan bagi ahli waris perempuan, dengan
maksud mencegah hilangnya tanah milik pusaka suku. Dengan demikian pembagian tanah
tetap menjadi rata dan adil.



BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Yang dapat kelompok simpulkan bahwa tema yang dominan ialah tentang “Penyertaan Allah”, karena jika kelompok melihat kitab ini berisikan laporan yang menyedihkan, di mana Israel harus mengalami pengembaraan krang leboh 40 tahun di Padang Gurun akibat tingkah laku mereka yang tidak sesuai dengan perintah Tuhan. Namun dibalik hukuman Allah, Allah tidak pernah membiarkan umatNya sendiri, namun selalu ada penyertaan Tuhan dalam hukumanNya. 




[1]Roy B. Zuck, A Biblical Theology Of  The Old Testament, (Malang: Gandum Mas, 2005), Hal.119
[2]Roy B. Zuck, A Biblical Theology Of  The Old Testament, (Malang: Gandum Mas, 2005), Hal.117
[3] Herbert Wolf, Pengenalan Pentateukh, (Malang: Gandum Mas, 2004), 255
[4] J. Sidlow Baxter, Menggali Isi Alkitab, (Jakarta: OMF, 1997), Hal. 174
[5] Roy B. Zuck, A Biblical Theology Of  The Old Testament, (Malang: Gandum Mas, 2005), Hal. 122
[6] William Dyrness, Tema-Tema Dalam Teologi Perjanjian Lama, (Gandum Mas,  2013), Hal. 75

0 Response to "TEOLOGI KITAB BILANGAN// PENGEMBARAAN BANGSA ISRAEL"

Posting Komentar