AGAMA PARMALIM SUKU BATAK





PENDAHULUAN


Latar Belakang

Secara historis, religi Parmalim pertama kali diprakarsai oleh seorang datu bernama Guru Somaliang Pardede, seorang yang sangat dekat dengan Sisingamangaraja XII (raja terakhir dari dinasti Sisingamangaraja). Ajaran ini dijalankan oleh para pengikut Sisingamangaraja (khususnya oleh dua orang pemimpin perangnya, Guru Somaliang dan Raja Mulia Naipospos), dengan tujuan untuk melindungi kepercayaan dan kebudayaan tradisional Batak Toba dari pengaruh Kristen, Islam, dan kolonialis Belanda (Sidjabat 1983:326).

ISI POKOK

Sistem kepercayaan  setiap suku di Sumatera utara pada umumnya di pengaaruhi oleh beberapa agama besar seperti Kristen dan Islam.Namun,di berbagai pedalaman suku-suku di setiap daerah masih banyak yang menganut sistem kepercayaan seperti kepercayaan-kepercayaan berikut:
Animisme    : Keyakinan adanya berbagai roh yang menempati alam sekeliling tempat  tinggalnya. Tingkatan tinggi dari animisme adalah pemujaan kepada roh para leluhur.
Dinamisme  : Kepercayaan tentang adanya kekuatan gaib yang luar biasa pada benda-benda tertentu  rambut, kepala, batu, dan lain-lain.
Totemisme   : Kepercayaan kepada binatang sebagai lambang nenek moyang.
Animatisme  : Kepercayaan bahwa benda atau pohon tertentu berjiwa dan berfikir seperti manusia  keris, pohon beringin, dan lain-lain.
Fetisisme      : Kepercayaan adanya jiwa dalam benda-benda tertentu
Nama ‘parmalim’ itu sendiri berasal dari kata ‘malim’, yakni dari kata Melayu ‘malim’ yang berarti “ahli dalam pengetahuan agama’ (dalam bahasa Arab, ‘muallim’)
Agama ini merupakan sebuah kepercayaan ‘Terhadap Tuhan Yang Maha Esa’ yang tumbuh dan berkembang di Sumatera Utara sejak dahulukala. “Tuhan Debata Mulajadi Nabolon” adalah pencipta manusia, langit, bumi dan segala isi alam semesta yang disembah oleh “Umat Ugamo Malim” (“Parmalim”).

Awalnya, Parmalim adalah gerakan spiritual untuk mempertahankan adat istiadat dan kepercayaan kuno yang terancam disebabkan agama baru yang dibawa oleh Belanda. Gerakan ini lalu menyebar ke tanah Batak menjadi gerakan politik atau ‘Parhudamdam’ yang menyatukan orang Batak menentang Belanda. Gerakan itu muncul sekitar tahun 1883 atau tujuh tahun sebelum kematian Sisingamangaraja XII, dengan pelopornya Guru Somalaing Pardede.

Tokoh yang sangat berperan dalam Agama Parmalim yaitu:
  1. Sisingamangaraja XII: (Raja Nasiak bagi) adalah tokoh yang diyakini sebagai utusan Mulajadi Na Bolon untuk orang Batak 
  2.  Guru Somalaing Pardedee
 adalah tokoh karismatik beliau sebagai sebagai tokoh spritual, politik ahli strategi dan beliauselalu nekad melakukan aksi pengorganisasian Hamalimon, Oleh Karenanya Sisingamangaraja XII lebih mempercayainya sebagai penasehat Perang. Disamping itu Guru Somalaing Pardede memiliki wawasan dan ilmu yang luas, oleh karenanya seorang ilmuawan dari Italy bernama Modigliano sangat mengharap bantuan Guru Somalaing Pardede untuk mendampinginya dalam perjalanan nya keliling tapanuli hingga Asahan. Tidak mustahil ilmu dan wawasan Guru Somalaing Pardede bertambah baik dibidang Obat-obatan, dan spritual, perkenalan beliau membuatnya mengenal Maria ibunda Jesus dan Jesus sendiri. Begitu juga sebelumnya beliau lebih dahulu mengenal ke spritualan Islam, menurut DR. L.manik Guru Somalaing pernah menuntut Ilmu perang di Aceh dengan rekomindasi Panglima- Aceh yang diperbantukan pada Sisingamangaraja. Dengan demikian kemungkinan besar Ajaran agama Parmalim yang ditokohi Guru Somalaing Pardede
3. Raja Mulia Naipospos
Sebelum menjadi pemimpin Parmalim Huta tinggi, Beliau adalah Raja Parbaringin bius Lagu boti.Raja Mulia memegang teguh peranannya untuk tidak muncul sebagai sosok perlawanan anti kolonial, sehingga lebih didekatkan kepada Missionaris Nommensen di Sigumpar. Ini merupakan pengkaderan secara terselubung agar tidak segera dipatahkan oleh gerakan misi kristen dan penjajah. Dengan Sikap beliau maka Agama Parmalim dapat eksis hingga kini
         Agama parmalim tidak mengenal Surga, malaikat,setan atau sejenisnya,sepeti agama umumnya, selain makhluk Dewa Mulajadi Na Bolon dan Arwah-arwah leluhur, tidak ada ajaran reward atau punisnhment atas perbuatan baik atau jahat, selain mendapat berkat atau dikutuk menjadi miskin dan tidak punya turunan. Tujuan upacara agama ini memohon berkat Sumangot dari Dewa Debata Mula jadi Nabolon, dari Arwah-arwah leluhur (dari yang Ghaib) , juga dari Tokoh-tokoh adat atau kerabat-kerabat adat yang di hormati, seperti Kaum Hula-hula (dari sesamanya). Agama ini lebih condong ke paham Animisme. Agama ini bersifat tertutup hanya untuk suku Batak, karena upacara ritualnya memakai bahasa Batak, dan setiap orang harus punya marga, juga Dewa Mulajadi Nabolon dan Arwah-arwahnya harus arwahnya orang-orang dari Suku Batak, tidak beda dengan agama-agama suku-suku animisme dibelahan bumi lainnya, sifatnya tidak universal. Tidak bisa dipakai untuk bangsa2 lain.Dewa tertinggi dalam kepercayaan Malim adalah “Debata Mulajadi Na Bolon” sebagai pencipta manusia, langit, bumi dan segala isi alam semesta yang disembah oleh “Umat Ugamo Malim” (“Parmalim”). Agama Malim terutama dianut oleh suku Batak Toba di provinsi Sumatra Utara. Sejak dahulu kala terdapat beberapa kelompok Parmalim namun kelompok terbesar adalah kelompok Malim yang berpusat di Huta Tinggi, Kecamatan Lagu Boti, Kab. Toba Samosir. Hari Raya utama Parmalim disebut Si Pahasada (yaitu ‘[bulan] Pertama’) serta Si Pahalima (yaitu ‘[bulan] Kelima) yang secara meriah dirayakan di kompleks Parmalim di Huta Tinggi.
Sumber utama untuk mengetahui sistem kepercayaan batak toba asli adalah buku-buku kuno(pustaha).Selain daripada berisi silsilah-silsilah(tarombo) buku yang di buat dari kulit kayu itu juga berisi konsepsi orang batak tentang dunia makhluk halus.Hal ini dapat terjadi demikian oleh karena tarombo itu sendiri bermula dengan kejadian-kejadian yang hanya mungkin terjadi dalam dunia makhluk halus,seperti misalnya penciptaan manusia yang pertama yang leluhurnya bersangkut paut dengan burung.

Tempat ibadah Umat Parmalim disebut Bale Pasogit.
Bentuk bangunan Bale Pasogit menyerupai gereja pada umumnya. Namun, dilengkapi lapangan yang cukup luas yang digunakan umat Parmalim merayakan hari besar mereka. maka pada atap bangunan terdapat lambang tiga ekor ayam. Lambang Tiga ayam ini punya warna yang berbeda, yaitu hitam lambang kebenaran,putih lambang kesucian dan merah lambang kekuatan atau kekuasaan. merupakan lambang ”partondion” (keimanan). Konon, menurut ajaran Parmalim, ada tiga partondian yang pertama kali diturunkan Debata ke Tanah Batak, yaitu Batara Guru, Debata Sori dan Bala Bulan. Sementara ayam merupakan salah satu hewan persembahan (kurban) kepada Debata.

JENIS-JENIS HANTU YANG TERPENTING

 Di kalangan orang batak toba,begu yang terpenting ialah sumangot ni ompu (begu dari nenek moyang).Kalau begu yang dulunya sebagai tondi menduduki tubuh manusia yang kaya,yang berkuasa,dan yang mempunyai keturunan yang banyak,maka upacara untuk menghormatinya juga bersifat besar-besaran.Upacara seperti itu di sertai dengan gondang(musik batak) dan dengan sajian yang di sebut tibal-tibal yang di tempatkan di atas pangumbari.Beberapa golongan begu yang ditakuti orang batak toba adalah:
1.      Sombaon, yaitu sejenis begu yang bertempat tinggal di pengununganatau di hutan rimba yang padat,gelap,dan mengerikan(parsombaonan)
2.      Solobean, yaitu begu yang di anggap sebagai penguasa dari tempat –tempat tertentu dari toba.
3.      Silan, yaitu begu yang serupa dengan sombaon menempati pohon besar atau batu yang aneh bentuknya,tetapi khususnya di anggap sebagai nenek moyang pendiri kuta dan juga nenek moyang dari marga.
4.      Begu ganjang, yaitu begu yang sangat di takuti karena dapat dipelihara oleh orang agar dipergunakan untuk membinasakan orang-orang lain yang di benci oleh sipemeliharan


Ritual Parmalim

Tiap tahun ada dua kali ritual besar bagi Umat Parmalim.
Pertama, Parningotan Hatutubu ni Tuhan atau Sipaha Sada. Ritual ini dilangsungkan saat masuk tahun baru Batak, yaitu di awal Maret.
Kedua bernama  Pameleon Bolon atau Sipaha Lima, yang dilangsungkan antara bulan Juni-Juli. Ritual Sipaha Lima dilakukan setiap bulan kelima dalam kalender Batak. Ini dilakukan untuk bersyukur atas panen yang mereka peroleh. Upacara ini juga merupakan upaya untuk menghimpun dana sosial bersama dengan menyisihkan sebagian hasil panen untuk kepentingan warga yang membutuhkan. Misalnya, untuk modal anak muda yang baru menikah, tetapi tidak punya uang atau menyantuni warga yang tidak mampu. Seperti diutarakan Monang Naipospos, Pengurus Pusat Parmalim.Di tengah lingkaran, berdiri Raja Marnakkok Naipospos dan keluarga besarnya, memimpin ritual Sipaha Lima—salah satu ritual tahunan dalam agama Malim, yang diselenggarakan pada setiap bulan lima dalam kalender Batak untuk mempersembahkan sesaji bagi Mula Jadi Na Bolon (Tuhan Yang Maha Besar) dan para dewa yang dianggap sebagai pemilik kerajaan Tuhan.Pengucapan doa-doa dalam bahasa Batak Toba ini berlangsung sekitar 1,5 jam. Berkali-kali terdengar kata Tuhan, Debata, Ompung, dan Raja nami. Sebanyak 23 patik atau perintah Tuhan diucapkan. Tidak ada alunan musik keyboard atau gondang, tidak ada kidung rohani. Di ujung doa, “Nabonar junjunganhu …,” ucap Martogi mengakhiri. Ritual pun usai. Dalam keyakinan Parmalim, Raja Sisingamangaraja adalah nabi atau rasul Tuhan yang ber tugas menyebarkan patik dan ajaran hamalimon dari Mulajadi Nabolon. Kosmologi asli masyarakat Batak terdapat pada Pustaha yakni suatu kumpulan ilmu Batak. Isinya meliputi tumbaga Huling yang mencakup keagamaan, kerajaan dan adat istiadat. Disamping itu ada satu lagi  yang disebut suraagong yakni yang terdiri dari pikiran dalam kegelapan yang isinya mencakup peperangan,kerjaan,dan kedukunan. Penganut sipelebegu menganggap kedua hal tersebut sebagai kitab suci mereka.sedangkan bagi penganut islam dan Kristen memandangnya sebagai kitab pusaka yang mengandung tuah atau kesaktian ‘’mana’’.untuk memahami tumbaga holing ataupun untuk suro agong, masyarakat menyebut ahlinya ialah ‘’datu’’.Adapun isi kosmologi yang dipahami masyarakat Batak meliputi kehidupan di Dunia makro kosmos yaitu tempatnya berbagai kekuatan supranatural dengan alam gaibnya. Tempat ini terdiri dari dunia atas, bawah dan tengah. Pelaksanaan IbadahParmalim melaksanakan upacara (ritual) Patik Ni Ugamo Malim untuk mengetahui kesalahan dan dosa, serta memohon ampun dari Tuhan Yang Maha Esa yang diikuti dengan bergiat melaksanakan kebaikan dan penghayatan semua aturan Ugamo Malim.Sejak lahir hingga ajal tiba, seorang “Parmalim” wajib mengikuti 7 aturan Ugamo Malim dengan melakukan ritual (doa). Ke-7 aturan tersebut adalah
1. Martutuaek (kelahiran)
2. Pasahat Tondi (kematian)
3. Mararisantu (peribadatan setiap hari sabtu)
4. Mardebata (peribadatan atas niat seseorang)
5. Mangan Mapaet (peribadatan memohon penghapusan dosa)
6. Sipaha Sade (peribadatan hari memperingati kelahiran Tuhan Simarimbulubosi)
7. Sipaha Lima (peribadatan hari persembahan / kurban)

Selain ke-7 aturan wajib di atas, seorang “Parmalim” harus menjunjung tinggi nilai – nilai kemanusiaan seperti menghormati dan mencintai sesama manusia, menyantuni fakir miskin, tidak boleh berbohong, memfitnah, berzinah, mencuri, dan lain sebagainya.Diluar hal tersebut, seorang “Parmalim” juga diharamkan memakan daging babi, daging anjing dan binatang liar lainnya, serta binatang yang berdarah.

Pandangan orang batak terhadap Dibata

   Masyarakat Karo dahulu percaya bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini, baik yang dapat dilihat maupun yang tak dapat dilihat adalah merupakan ciptaan Dibata. Menurut Henry Guntur Tarigan, orang Karo membedakan antara Dibata si idah ( Tuhan yang dilihat) dan Dibata si la idah ( Tuhan yang tidak dilihat ) . Dibata si idah dimaksud menunjuk pada kalimbubu. Sedikit penjelasan bahwa di dalam sistem kekerabatan masyarakat Karo terdapat daliken sitelu/rakut sitelu. Ketiga unsur yang terdapat adalah kalimbubu ( pemberi dara) Anak beru ( pihak penerima dara) dan senina (saudara ) Kalimbubu adalah golongan yang terhormat, golongan yang disegani. Orang yang menghormati kalimbubunya akan memperoleh banyak rejeki oleh karena itu kalimbubu disebut juga dibata di idah. Dibata si la idah biasa disebut dengan Dibata kaci-kaci (Dibata yang berjenis perempuan) Dibata kaci-kaci ini mempunyai tiga wilayah kekuasaan, yaitu: dunia atas, tengah, dan bawah. Setiap wilayah kekuasaan ini diperintah oleh seorang Dibata sebagai wakil dari Dibata Kaci-kaci. Ketiga Dibata itu merupakan satu kesatuan yang disebut Dibata Si Telu ( Tuhan yang tiga). Berdasarkan tempatnya memerintah, orang Karo percaya kepada:

1. Dibata Datas, Dibata Datas disebut juga Guru Batara, yang memiliki kekuasaan dunia atas (angkasa).
2. Dibata Tengah, Dibata Tengah disebut juga Tuhan Padukah ni Aji, Dibata inilah yang menguasai dan memerintah di bagian dunia kita ini. 
3. Dibata Teruh Dibata Teruh juga disebut Tuhan Banua Koling. Dibata inilah yang memerintah di bumi bagian bawah bumi.Selain itu, ada dua unsur kekuatan yang diyakini yaitu sinar mataniari (sinar matahari) dan si Beru Dayang. Sinar Mataniari inilah yang memberi penerangan. Tempatnya ada di matahari terbit dan matahari terbenam. Dia mengikuti perjalanan matahari dan menjadi penghubung antara ketiga Dibata. Siberu dayang adalah seorang perempuan yang bertempat tinggal dibulan. Si beru dayang sering kelihatan pada pelangi. Ia bertugas membuat dunia tengah tetap kuat dan tidak diterbangkan angin topan.

Kitab-Kitab Dalam Agama Parmalim
Kitab Batara Guru 
Kitab ini berisi seluruh rahasia Allah tentang terjadinya bumi dan manusia beserta kodrat kehidupan dan kebijakan manusia yang tercermin pada Batara Guru yang mempunyai lambang hitam.
Kitab Debata Sorisohaliapan
kitab ini berisi tatanan hidup manusia, mana yang dapat dilakukan dan mana yang tidak dapat dilakukan sesuai dengan titah dan peraturan sesuai dengan budaya masing-masing
Kitab Mangala Bulan
Kitab Mangala Bulan menerangkan tentang cerminan kekuatan Allah. Kitab ini menceritakan kekuatan manusia dalam menjalani hidup termasuk bumi dan seni bela diri batak dalam menjalani hidup sehari-hari. Kitab ini terbagi atas dua jenis
Kitab Debata Asi-Asi
Kitab ini menerangkan tentang inti dari Kitab Batara Guru, Debata Sorisohaliapan, Mangala Bulan (Debata Natolu) dan induk dari segala kitab. Kitab ini juga berisi tentang ilmu pengetahuan manusia, karena manusia adalah titisan Debata Asi-asi.
Kitab Boru Debata
Kitab ini berisikan tentang kehidupan wanita hingga memperoleh anak termasuk para putri titisan Allah juga mengenai para ratu air.
Kitab Pengobatan 
Kitab ini menerangkan tentang bagaimana manusia agar selalu sehat, bagi orang sakit menjadi sembuh, bagaimana agar dekat dengan Tuhan dan bagaimana cara melaksanakan budaya ritual agar manusia itu sehat. Dalam kehidupan orang batak segala sesuatunya termasuk mengenai pengobatan selalu seiring dengan budaya ritual dan barang pusaka peninggalan leluhur jaman dahulu untuk mengetahui bagaimana cara mendekatkan diri pada sang pencipta agar manusia tetap sehat dan jauh dari mara bahaya. Kitab ini dibagi empat bagian.
Falsafah Batak
Kitab ini berisi tentang adat istiadat, budaya, hukum, aksara seni tari, seni musik terutama bidang pemerintahan kerajaan sosial ekonomi.
Kitab Pane Nabolon 
Sejak zaman dahulu orang batak sudah mengetahui perjalanan bulan dan bintang setiap harinya.
Parhalaan Batak adalah cerminan pane nabolon hukum alam terhadap setiap manusia. Apa yang akan terjadi besok, kelak menjadi apa anak yang baru lahirkan , bagaimana nasib seseorang, barang hilang serta langkah yang baik bagi orang Batak sudah merupakan kebiasaan pada zaman dahulu kala demikian halnya dalam mengadakan pesta ritual segalanya lebih dahulu membuka buku parhalaan (Buku Perbintangan). Kitab ini di bagi dua bagian.

Kitab Raja Uhum Manisia
Kitab ini adalah kitab yang berisi penghakiman.


KESIMPULAN

Agama Parmalim merupakan agama yang mengajarkan tentang ketaatan dalam peraturan-peraturan agama dalam lingkungan masyarakat. Agama ini juga menganut kepercayaan monoteisme yang menganggap bahwa hanya ada satu Tuhan. Dari mulai sejarah dan isi dari pengajara Parmalim kita dapat memahami bahwa parmalim sama dengan agama-agama lain yang mengajarkan tentang kebaikan dan kasih.

5 Responses to "AGAMA PARMALIM SUKU BATAK "

  1. Luar biasa ajaran Parmalim, ajaran parmalim mengenai budi pekerti Batak perlu jadi acuan di masa modern ini

    BalasHapus
  2. konsep surga dan neraka aja yg belum ada bagi parmalim.kristen bila melakukan kebaikan,kebajikankan, kebenaran bagi pengikut kristus masuk surga.neraka sbg tempat orang melakukan kejahatan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dalam ajaran Yahudi yang disasarkan pada Ayat Kejadian 1:26, bahwa cita-cita TUHAN untuk manusia adalah untuk merawat dan menguasai BUMI dan ALAM dan tinggal di bumi... Dalam bahasa ibraninya Tikkun OLam (Rawat Alam).... Ngapain di sorga? Hnaya Nimrod dan Babel yang mau masuk ke sorga melawan Yang Maha Tinggi.. ....

      Hapus
  3. Kalau ditelusuri ada benarnya juga. Mengapa kita harus yakini agama negara lain kalau negara sendiri punya agama.

    BalasHapus