Teologi Armenian



A.  PENDAHULUAN
Armenian merupakan istilah yang digunakan untuk menjabarkan teologi dari Jacob Arminius serta gerakan yang mendukungnya. Penekanan teologis dari Armenian adalah pemilihan yang bersyarat berdasarkan kemahatahuan, Allah Anugrah Allah dapat ditolak, penebusan Kristus dapat ditolak, freewill dan dapat berkerja sama dengan Allah dalam keselamatan. Gereja-gereja yang mendukung dan memakai teologi Armenian seperti Methodist, hollines, wesleyanisme, dan banyak lagi.
B. Sejarah Pendiri Armenian
Jacob Armenius lahir di Belanda dan  belajar di Marburg, Leiden Geneva, dan Bassal, ia melayani sebagai pendeta di jemaat Amsterdam dan sebgai dosen di universitas Leiden selama 6 tahun terakhir dari hidupnya. Armenian merupakan seorang yang dahulunya adalah pendukung  calvinis dan dia belajar dibawah menantu dari calvin yaitu Beza di Geneva, ia mempertahankan calvin melawan koornheert pada waktu itu ia melihat bahwa lawannya lebih bisa mempertahankan pandangannya, hal ini yang membuat ia menolak Calvinisme.
Armenius sangat menentang pengajaran-pengajaran Calvinisme dan memodifikasi pengajaran tersebut menjadi doktrin pandangannya seperti, manusia bekerja sama dengan Allah perihal keselamatan, dan keselamatan itu bersyarat, armenius juga mengajarakan bahwa penebusan tidak terbatas dari Kristus dan anugrah Allah dapat ditolak, serta orang percaya dapat kehilangan keselamatan.
Pandangan Armenian ini menimbulkan banyak isu, oleh karna itu Armenian mengajukan sidang kepada pemerintah Dort. Arminius meninggal sebelum ia bisa memenuhi permintaan Jenderal Negara Belanda untuk 14-halaman penguraian pandangannya, Remonstrans menjawab sebagai gantinya dengan Lima artikel Remonstrans sebelum sidang dilaksanakan Armenius sudah meninggal. Sidang itu dilaksanakan dengan pemimpin sidang adalah calvinisme dan golongan Ortodoks beserta para remonstran Armenian. Kelima artikel ditolak dan para remonstran dianiaya sehingga mereka melarikan diri keluar negeri.
Pada tahun 1625 penganianyaan dilarang, dan para remonstran kembali ke Holland dan mendirikan gereja-gereja dan sekolah-sekolah yang sesuai dengan ketetapan pada tahun 1630. Pengaruh Armenian di hollan semakin berkurang namun digereja-gereja besar seperti di Geneva, jerman dan hollan sangat berhasil.
Ternyata Armenian telah di anut di inggris sebelum armenius, namun tidak terlalu berdampak besar. Charles 2 meremehkan presbiterian, mendirikan doktrin Armenian di gereja yang lain.
The remonstrance:
Seiring berjalannya perkembangan Armenian, Pengikut Arminius tidak ingin  mengadopsi nama pemimpin mereka dan  menyebut diri mereka Remonstrants.  Arminius meninggal sebelum ia bisa memenuhi permintaan dari Gereja Belanda  untuk  menguraikan pandangannya.  Sebagai gantinya Remonstrants menjawab dengan  Lima Point bantahan terhadap ajaran Calvin.
Untuk menanggapi Lima Point Armenian tersebut, gereja Reformasi Belanda mengadakan sidang  sinode nasional di Dordrecht pada Tahun 1618-1619. Sidang ini juga dihadiri utusan  gereja-gereja reformasi dari negara lain. Sidang Sinode tersebut memutuskan bahwa Kelima Point Armenian  dinyatakan sebagai ajaran sesat sekaligus mengutuknya. Sidang juga membantah kelima Point Armenianisme dengan Lima Point Calvinisme
Para Remonstrants tidak konsisten dengan pemikiran soteriologis dari Arminius. Beberapa, seperti Philip von Limborch, bergerak ke arah yang terbaik yaitu semi-Pelagianisme  atau ke arah yang terburuk yaitu Socinianism atau rasionalisme.
Di Belanda para Armenian  telah dicoret dari keanggotaan gereja Reformasi, dipenjarakan, dibuang, dan bersumpah untuk tidak melanjutkan ajaran Armenius. Dua belas tahun kemudian Belanda secara resmi memberikan perlindungan kepada  Arminianisme sebagai agama, meskipun permusuhan antara Arminians dan Calvinis terus berlanjut.
Lima Point penegasan dari Remonstrance:
1.  Presdestinasi: Allah memilih mereka yang Ia ketahui berdasarkan kehendak bebasnya akan percaya kepada kristus dan bertekun dalam iman.
2.  Penebusan, secara kualitatif memadai untuk semua orang, hanya manjur untuk orang beriman;
3.  Tanpa bantuan oleh Roh Kudus, orang tak mampu menanggapi akan Allah;
4.  anugerah pendahuluan: karya persiapan Roh Kudus memampukan orang percaya untuk memberikan respon pada injil dan bekerja sama dengan Allah dalam keselamatan
5.  Orang-orang percaya mampu melawan dosa tetapi tidak di luar kemungkinan jatuh dari kasih karunia/ keselamatan.
C.    Teologi Armenian
Arminianisme adalah teologi liberal yang berhaluan atau menyimpang. armenius beranggapan manusia itu berdosa tidak dapat melakukan perbuatan baik dengan kekuatannya sendiri. Hal ini salah karena kencenderungan manusia berbuat dosa sehingga mengabaikan/tidak memerlukan lahir baru.  Pemahaman dari golongan armenianisme juga beranggapan keselamatan itu hanya bagi mereka yang percaya sehingga keselamatan universal menjadi tidak berarti. Memang ini sepenuhnya tidak salah tetapi pemahaman tentang keselamatan seharusnya menarik orang yang belum percaya dan sudah percaya untuk mengerjakan keselamatannya. Anggapan terakhir tentang keselamatan konsep pemilihan terhadap orang yang berada pada pengetahuan Allah adalah orang yang AKAN diselamatkan, sementara yang lainnya BERLALU dari pengetahuan Allah.
Pernyataan teologis Inti dari Remonstrans Arminianisme terletak pada pernyataan bahwa martabat manusia menuntut adanya kehendak bebas yang tidak terhalang, termasuk menolak kasih karunia keselamatan dari Allah bahkan yang sebelumnya telah diterima. Ini artinya seseorang yang telah beriman kepada Kristus bisa menjadi murtad. 
D.  Pilihan Dan Predestinasi
            Doktrin predestinasi (Allah memilih orang-orang tertentu untuk keselamatan): dihubungkan dengan kemahatahuan Allah. Gabungan antara armenianisme dan predestinasi ini dapat di definisikan “ketetapan itu berdasar pada kemahatauan Allah, dimana Ia mengetahui sejak kekekalan, orang mana yang akan percaya dan bertobat dan yang akan bertekun dalam anugrah itu dan juga siapa yang tidak akan percaya dan tidak akan bertekun”.
E.   Anugrah Pendahuluan
Anugrah yang datang ‘sebelumnya’. Hal ini adalah wujud kemurahan Allah karenaketidak mampuan manusia dengan memberikan kuasa. Suatu manifestasi dari pengaruh Ilahi yang menghasilkan kehidupan sepenuhnya telah diperbaharui oleh Roh Kudus.
System Anugerah dari Armenian :
1.   Ketidak mampuan manusia karena kerusakan total
2.      Keadaan alami atau natural
3.      Keberlangsungan dari anugrah
4.      Anugrah bekerja sama dengan sinegrisme
5.      Kuasa dari manusia yang akhirnya menolak anugerah Allah yang Cuma-Cuma diberikan kepadanya.

F.    Kehendak Bebas 
Ada kaitan yang erat antara anugerah pendahuluan dan kehendak bebas. Tokoh Wiley menghubungkan anugerah pendahuluan dan free will: 
1.   Anugerah pendahuluan dikerjakan dalam diri manusia.
2.   Anugerah pendahuluan berkaitan dengan manusia sebagai agen yang bebas dan bertanggung jawab.
3.   Anugerah pendahuluan berkaitan dengan manusia yang diperbudak oleh dosa dan anugerah pendahuluan berkaitan untuk membangkitkan jiwa pada kebenaran
4.   Keberlangsungan kerja sama antara umat manusia dan anugerah yang berasal dari Roh Kudus, menggabungkan anugerah pendahuluan langsung kedalam anugerah yang menyelamatkan
G. Syarat-Syarat Keselamatan
Iman yang menyelamatkan meliputi 4 hal:
1. Kesadaran akan dosa
2. Berpaling kepada Allah melalui anugerah pendahuluan dari Roh Kudus, yang menyakinkan dan memanggil
3. Pertobatan dan pengakuan dosa telah memisahkan dari anugerah Allah dan menahan kavenan yang baru diberlakukan
4. Penerapan secara personal dari kelahiran baru dalam Yesus Kristus.
Tanggung jawab manusia dalam keselamatkan melibatkan pengetahuan akan dosa, berpaling dari dosa, berpaling pada Allah, dan iman dalam Kristus. Pertobatan berarti berubah. Wesley menyebutnya sebagai suatu perubahan hati dari semua dosa kepada semua kekudusan.  Bertobat berarti dosa harus di tinggalkan dan tidak lagi bergantung pada diri sendiri melainkan harus sepenuhnya bergantung pada Kristus. 
Wesley mendefinisikan iman yang menyelamatkan dengan 3 syarat:
1.   Mempercayai kemurahan dan pengampunan Allah
2.   Menerima jaminan dalam kehidupan orang percaya
3.   Mengekspresiakan kebergantungan pada Kristus dan menyerahkan hidupnya kepada Kristus sebagai Tuhan
Ketiga syarat tersebut dapat diekspresikan atau dilaksanakanatas dasar ketaatan.
H.  Arti dari Penebusan
Kristus menderita untuk memuaskan keadilan atau pemerintahan dari Allah. Jadi Kristus bukan mati untuk umat manusia, melainkan Kristus membuat “tanda pembayaran” yang memuaskan pemerintahan Allah. Oleh karena itu, Allah mengesampingkan tuntutan hukum dan mengampuni orang-orang berdosa atas dasar bahwa pemerintahanNya telah di tinggikan dan dihormati. 
I.  Jangkauan Penebusan    
Arminian mengajarkan bahwa penebusan Kristus adalah menyeluruh. Hal itu tidak berarti bahwa semua umat manusia akan diselamatkan tanpa syarat, tetapi bahwa pengorbanan Kristus memuaskan tuntutan dari hukum Allah dan membuat keselamatan. Jadi memungkinkan bagi semua orang. Usaha dari Kristus dalam penebusanNya adalah untuk setiap orang, hal itu cukup untuk menyelamatkan setiap orang. Oleh karena Kristus memberikan usahaNya bagi semua orang, maka proklamasi injil adalah kepada semua orang

DAFTAR PUSTAKA

Enns Paul, The Moody Handbook Of Theolgy 2, Literatur SAAT, Malang 2007
Drs. F.D Wellem, Riwayat Hidup Singkat Tokoh-tokoh dalam Sejarah Gereja, BPK            Gunung Mulia, Jakarta, 1993

0 Response to "Teologi Armenian"

Posting Komentar