Kain dan Habel (kehancuran manusia ke-2) (Kejadian 4)


Kejatuhan manusia tidak berakhir disitu saja, pengusiran yang dilakukan Allah membuat manusia itu melanjutkan kehidupannya. Lalu manusia itu bersetubuh dan lahirlah seorang anak yang bernama Kain. Hawa yang pada dasarnya telah dikuasai oleh Adam mencoba menguasai anak yang diberikan Tuhan kepadanya untuk terlepas dari penguasaan Adam.

Dosa mulai menjalar, Kain yang pada dasarnya seorang petani melanjutkan pekerjaan Adam. Lalu lahirlah Habel yang merupakan adik kain yang menjadi seorang gembala, disinilah dosa itu menjalar, ketika Kain dan Habel memberikan persembahan kepada Allah, persembahan kain tidak diindahkan dan habel diindahkan(mengarahkan pandangan) ,banyak teolog yang telah menafsirkan hal ini, ada yang berkata karna apa yang disembahkan, sikap hati dan lain-lain.

Kalau kita melihat seakan adanya intimidasi yang telah diberikan kepada Kain, kalau kita melihat bukan soal persembahan yang diberikan oleh Kain dan Habel yang di lihat oleh Allah dan juga bukan sikap hati, Allah ingin menunjukkan kepada Kain tentang perbedaan (kain yang merupakan anak sulung dan memperoleh kasih sayang oleh orangtuanya) Allah ingin Kain melihat bahwa perbedaan itu bukanlah masalah yang besar melainkan berkat yang seharusnya saling melengkapi.

Namun Kain tidak melihat hal ini melainkan ia muram dengan perbuatan Allah, Kain yang merupakan anak sulung yang pada dasarnya merasa memiliki kekuasaan yang besar atas adiknya, bahwa apa yang diinginkannya harus berhasil dan sesuai dengan hatinya/kemaunnya, contohnya seperti (Yakub dan Esau, Yusuf dan saudaranya).

Kain melakukan apa yang telah dilakukan orangtuanya, Adam dan Hawa merusak hubungan manusia dengan Allah, Kain merusak hubungan manusia dengan sesama. Kain membunuh adiknya Habel, sebelum hal itu terjadi Allah sudah memperingatkan Kain tentang dosa yang telah mengintip dan menghancurkanya, akibat keserakahannya yang ingin menguasai segalanya ia mengabaikan Tuhan dan membunuh adiknya.

Akibatnya ia diusir dan bersusah payah dengan apa yang diperolehnya. Namun Tuhan tidak pernah meninggalkannya, Ia memberikan tanda kepada Kain supaya tidak ada yang membunuhnya, Tuhan menunjukkan bahwa penghukuman atau balas dendam itu hanya milik Allah.

Akibat dari pembunuhan itu kain diusir dan pergi ia memulai hidup baru dengan kesendirian dan mengawali kehidupan dengan rasa takut akan adanya konsep balas dendan yang akan diterimanya.
Perbedaan bukanlah sumber kekerasan, Tuhan menciptakan perbedaan untuk saling mengasihi dan melengkapi, perbedaan itu menggambarkan Anugrah Allah.namun akibat dosa/keserakahan manusia yang mengingni hak orang lain membuat perbedaan itu jadi masalah yang besar.

0 Response to "Kain dan Habel (kehancuran manusia ke-2) (Kejadian 4)"

Posting Komentar