PENDAHULUAN
Kitab
Wahyu merupakan Kitab Apokaliptis yang berarti “Menyingkapkan” atau “Membuka
yang Terselubung”
·
Ciri Khas Tulisan Apokaliptis
1. Biasanya
ditulis pada masa kesukaran.
2. Menyampaikan
beritanya dengan perantaraan tanda-tanda, lambang-lambang, impian, dan penglihatan.
3. Menjanjikan
bahwa akhirnya kebaikan akan mengalahkan kejahatan.
4. Malaikat
dikaitkan dengan penglihatan dan ketetapan sorgawi
5. Menyingkapkan
roh jahat darisetiap penguasa bumi yang menyatakan dirinya sebagai Allah dan
menyatakan dirinya sebagai Yesus yang agung dan berkuasa (1:5, 19:16).
KEPENULISAN
I.
PENULIS
Jika
kita membaca Kitab Wahyu, kita dapat mengetahui secara langsung siapa yang
menulis atau siapa penulis kitab ini. Karna penulis secara terang-terangan
menyebutkan namanya beberapa kali dalam kitab (1:4,9 dan 22:8). Namun hal ini
masih abu-abu (belum terlalu jelas) karna penulis tidak membritahukan secara
jelas mengenai identitasnya. Tetapi menurut tradisi, Yohanes yang dimaksudkan
disini adalah Rasul Yohanes. Hal ini juga diperkuat oleh dukungan dari
bapa-bapa Gereja seperti :
1. Justin
Martir yang mengenal Kitab Wahyu dan mengaitkan kitab ini dengan Rasul Yohanes
2. Irenius
yang menyalin salinan kuno Kitab Wahyu
3. Clement
dari Alexandria yang menerima kepenulisan Rasuli dan mengutip Kitab Wahyu
sebagai Kitab Suci
II.
TAHUN dan TEMPAT PENULISAN
Menurut
teoriyang paling luas dipakai, Kitab Wahyu ditulis sekitar tahun 90-95M pada
masa pemerintahan Demitianus. Dimana pada masa itu terjadi konflik antara
penguasa Roma dan Jemaat Kristen. Konflik ini dilatar belakangi oleh pemaksaan
penyembahan Kaisar yang ditolak oleh Jemaat Kristen. Akibat dari konflik ini
membuat Jemaat Kristen mengalami penyiksaan dan penganiayaan. Misalnya
pembuangan Rasul Yohanes karna Iman Kristenya di pilau Patmos, yang kemungkinan
menjadi tempat penulisan Kitab ini (1:9).
III.
ALAMAT
Kitab
ini ditujukan kepada ke-7 jemaat di Asia Kecil (1:11).
1. Jemaat
di Efesus 2:1-7
2. Jemaat
di Smirna 2:8-11
3. Jemaat
di Pergamus 2:12-17
4. Jemaat
di Tiatira 2:18-29
5. Jemaat
di Sardis 3:1-6
6. Jemaat
di Filadelfia 3:7-13
7. Jemaat
di Laodikia 3:14-22
MAKSUD dan TUJUAN
1. Menegur,
menasihati, dan ajakan untuk bertobat, karna beberapa jemaat cenderung merosot
secara rohani, beberapa disusup oleh guru palsu, dan bebrapa tunduk pada
lingkungan yang tidak bermoral.
2. Menguatkan
Iman para Jemaat kepada Tuhan, karna mengingat mereka sedang berada dalam
posisi, dimana mereka dipaksa untuk menyembah Kaisar.
S STRUKTUR atau GARIS BESAR
1. Pembukaan
1:8
2. Penglihatan
Pertama : Kristus dan ketujuh Jemaat 1:9-3:22
3. Penglihatan
kedua : Kristus dan Penghakiman Dunia 4:1-16:21
·
T akhta di surga dan Anak Domba 4:1-5:14
·
Ketujuh materai di buka 6:1-8:5
·
Ketujuh sangkakala di tiup 8:6-11:19
·
Binatang-binatang itu dan pertarungannya
12:1-14:20
·
Ketujuh cawan dituangkan 15:1-16:21
4. Penglihatan
ketiga : Kristus dan kemenangan-kemenangan-Nya 17:1-21:8
·
Jatuhnya Babel yang besar 17 :1-18:24
·
Sukacita di surga 19:1-10
·
Penampilan Kristus 19:11-16
·
Binatang dikalahkan 19:17-21
·
Iblis diikat 20:1-3
·
Kerajaan seribu tahun 20:4-6
·
Pemberontakan dan penghakiman akhir
20:7-15
·
Langit baru dan bumi baru 21:1-8
5. Penglihatan
keempat : Kristus dan mempelaiNya 21:9-22
6. Penutup
: Nasihat terakhir dan berkat 22:6-21
Banyak
perdebatan yang terjadi mengenai penulis Kitab Wahyu, terkhususnya diantara
kalangan bapak-bapak Gereja. Ada yang mengatakan Kitab ini ditulis oleh Rasul
Yohanes, tetapi ada juga yang mengatakan bahwa Kitab ini ditulis oleh Yohanes
yang lain.untuk itu kita akan melihat fakta yang ada mengenai penulisKitab Wahyu.
I.
Pembelaan bagi Kepenulisan Rasuli
·
Kesaksian eksternal. Diabad kedua dan
awal abad ketiga, para bapak-bapak Gereja seperti Justin Mrtir, Irenaeus,
Clement, Origen, Tertullianus, dan Hippolytus telah menyaksikan keyakinan
mereka mengenai Kepenulisan Rasuli. Secara keseluruhan mereka percaya bahwa
Yohanes penulis Wahyu pada faktanya adalah Rasul Yohanes.
·
Kesaksian Internal. Ada pertimbangan
internal yang sulit dijelaskan, kecuali jika Kitab Wahyu ditulis oleh Rasul
Yohanes.
1. Ketujuh
Jemaat Asia Kecil jelas mengenalnya sebagai Yohanes, dan ia sepenuhnya mengenal
sejrah setiap jemaat.
2. Otoritasnya
cukup besar, sehingga jemaat bisa menerima tulisannya sebagai penyataan Allah.
·
Perbandingan dengan deskripsi Sinoptik
tentang Yohanes. Jika Kitab Wahyuditulis oleh Rasul Yohanes, maka kita perlu
melihat apakah lukisan Yohanes disini sesuai dengan Sinoptik atau tidak?. Pada
faktanya ada banyak paralel yang mengagumkan, misalnya : Yohanes dan Yakobus
disebut BOANERGES atau ANAK GUNTUR, dan Kitab Wahyu jelas melukiskan hal ini.
Seperti saat ia memaparkan orang Yahudi yang memusuhi umat Allah (2:9,3:9).
Berbeda dengan lukisan Yohanes yang berada dalam Injil keempat, karna dalam
Injil keempat sifaat Yohnes lebih lembut.
II.
Penolakan atas Kepenulisan Rasuli
·
Indikasi internal akan kepenulisan
non-Rasuli. Keberatan terbesar adalah, sama sekali tidak adanya klaim Rasuli.
Kecurigaan Charles dikarenakan Yohanes mangklaim diri sebagai Nabi dan bukan
Rasul. Keberatan ini mengasumsikan bahwa tidak ada Rasul yang bisa menulis
tanpa mengklaim otoritas Rasulinya. Tetapi konsep ini keliru, Paulus memang
menegaskan kerasulannya disebagian besar surat, hal ini dikarenakan Paulus
bukanlah salah satu diantara kedua belas Rasul. Bagi Yohanes kasusnya berbeda,
ia tidak perlu mengklaim keRasulannya bagi mereka yang tidak meragukannya.
Sebab wahyunya tidak didasarkan pada keRasulannya tetapi pada nubuatannya.
Kesimpulan
Untuk membuat kesimpulan meyakinkan atau bahkan
memuaskan dari timbunan dugaan seperti ini, tampaknya mustahil. Tradisi awal
memiliki garis bukti paling jelas sehingga bisa dibenarkan jika kita
menerimanya saat menginginkan alternatif lain.
0 Response to "KITAB WAHYU"
Posting Komentar