OBSERVASI
Mazmur 73:1-12
Sesungguhnya
Allah itu baik, bagi mereka yang tulus hatinya dan bagi mereka yang bersih
hatinya, tetapi aku sedikit lagi maka terpeleset nyaris aku tergelincir, sebab
kecemburuanku terhadap orang-orang fasik para pembual-pembual, karena mereka
tidak mengalami kesusahan dan mereka tidak kena tulah. Sebab karena itu mereka
congkak dan menentang Allah, mereka menyindir dan mengatai dengan jahatnya,
tentang kekejaman dan kejahatan itu yang mereka bicarakan mereka membuka
mulutnya dan menentang Allah. Orang-orang melihat mereka penuh dengan
kelimpahan, siapakah yang tidak iri akan hal ini? Itulah orang fasik.
Mazmur
73:13-20
Sia-sia sama sekali aku
mempertahankan hati yang bersih dan membasuh tangan tanda tak bersalah, namun
sepanjang hari aku kena tulah dan aku kena hukum. Seandainya aku berkata
kecemburuanku terhadapp orang-orang fasik aku telah berhianat terhadap angkatan
anak-anak Allah. Tetapi rasa ingin tahuku tentang kelimpahan orang fasik itu
menjadi kesulitan bagi mataku, sampai aku masuk ke dalam tempat Kudus Allah dan
memperhatikan kesudahan mereka. Sesungguhnya kelimpahan orang fasik hanya
bersifat sementara. Tuhan menjatuhkan mereka sehingga hancur betapa binasanya
mereka dalam sekejap mata, lenyap, habis oleh karna kedahsyatan dan rupa mereka
dipandang hina oleh Tuhan, tidak ada pengharapan didalam kehidupan orang fasik.
Mazmur
73:20-28
Ketika hatiku merasa pahit dan buah
pinggangku menusuk-nusuk rasanya, aku dungu dan tidak mengerti seperti hewan
aku di dekat-Mu, tetapi aku tetap di dekat-Mu engkau memegang tanganku dengan
nasihatmu Engkau menuntun aku dan kemudian engkau mengangkat aku ke dalam
kemuliaan. Siapa yang akan mengangkat aku selain Engkau? Sekalipun aku mati aku
tetap milik Allah, sebab siapa yang jauh dari Allah akan binasa, Kau binasakan
semua yang berzinah dari pada engaku , tetapi aku, aku suka dekat Allah aku
menaruh harapanku di hadapan Allah supaya aku dapat menceritakan segala
pekerjaan-Nya. Tuhan menjadi sumber pengharapan dan kemenangan.
Kesimpulan
Mazmur
Asaf menceritakan bagaimana pengalamannya terhadap kehidupan yang membandingkan
dirinya dengan orang fasik yang memeiliki kehidupan yang lebih baik dari orang
benar. Namun Ia mulai sadar akan pengertian yang ia buat, ia menyadari bahwa
kelimpahan orang fasik hanya sementara, dan Allah akan menjatuhkan mereka dan
membuat mereka binasa. Kemenangan yang dari pada Allah akan selalu menyertai
orang-orang benar.
INTERPRESTASI
Pendahuluan
Kitab
Mazmur 73 adalah mazmur Asaf yang ditulis berdasarkan pengalaman rohani yang
diperolehnya. Dibagian Awal Asaf menceritakan tentang kebaikan Tuhan, namun di
ayat 1-12 ia menunjukkan kecemburuannya terhadap kemewahan orang Fasik dan menunjukkan
sifat-sifat orang Fasik (ayat 8-11). Dan ia di ayat selanjutnya (13-14) ia
membandingkan kemewahan orang fasik terhadap dirinya, namun di ayat 15 asaf
mulai memikir ulang perkataannya bahwa kalau ia mengatakan itu ia berhianat, Ia
mulai mencari cara untuk mengetahuinya namun ia kesulitan, maka ia masuk ke
dalam tempat kudus Allah disitulah ia mengalamai pengalaman Rohani dan Allah
menunjukkan kesudahan orang-orang fasik. Asaf menyadari bahwa Allah menyertai
dia dan memberikan kemenangan dan kemuliaan bagi orang yang setia, dan ia
menyadari bahwa pertolongan hanya datang dari pada Allah (Ayat 21-28).
Penjelasan
Ayat 1-12
Asaf
merupakan seorang Lewi keturnan Gersom (1 Taw 6:39), ditunjuk oleh kepala orang
lewi sebagai penyanyi utama dan memakai ceracap, ketika tabut di bawa ke
Yerusalem (1 Tawarikh 5:17,19). Daud mengangkatnya sebagai kepala paduan suara
kebaktian (1 Tawarikh 16:4,5).[1]
Permulaan ayat yang mengejutkan yang
diberikan oleh Asaf ‘’ Tentu saja Allah itu baik bagi Israel, bagi orang yang
bersih hatinya’’ אַ֤ךְ ט֭וֹב לְיִשְׂרָאֵ֥ל אֱלֹהִ֗ים
לְבָרֵ֥י לֵבָֽב. Kata sesungguhnya disini dipakai
kata ‘ak’אַ֤ךְ yang dapat diartikan ‘’surely’’ yang artinya tentu saja, yang
juga dipakai dalam ayat 12 dan 18. Ayat 1 ini merupakan kesimpulan[2]
menyakinkan yang berasal dari imannya yang teguh[3]berdasarkan
pengalaman yang diperolehnya. Kata ‘’hati
yang bersih’’ memiliki arti taat dan setia kepada Allah[4].Hati
bukan hanya sebagai pusat emosi tetapi juga sebagai pusat pikiran dan
keinginan.
Ayat 2-12 Asaf mulai ragu-ragu dengan keyakinan yang ia
peroleh akibat cemburu terhadap orang fasik, ia melihat orang fasik penuh
dengan kemujuran. orang fasik tidak
memiliki masalah, orang fasik gemuk dan sehat, akibatnya orang-orang fasik
congkak dan orang-orang mulai berbalik kepada mereka dan mendapatkan mereka
seperti air yang melimpah-limpah dan menentang Allah, Asaf mengambil kesimpulan
bahwa itulah kehidupan orang-orang fasik dan mereka bahagia selama-lamanya.
Kata tergelincir atau terpeleset memiliki arti terjatuh, Murtad[5](Ayat
15), meninggalkan keyakinannya[6] (ayat
2), akibat kemujuran (‘’shalom
yang berarti sehat,lengkap,penuh,kaya, makmur,bahagia, damai) yang ia temukan
di kehidupan orang fasik, bahkan asaf melihat bahwa orang-orang fasik tidak kena tulahיְנֻגָּֽעוּ yang artinya (tidak ke pukulan, ganjaran atau
teguran akibat perbuatannya)yang membuat mereka gemuk dan akibat kegemukan, ‘’kejahatan
mereka semakin terlihat jelas dan di hati mereka hanya terdapat pikiran dan
rencana yang jahat (Ayat7).Asaf cemburu akan kehidupan orang-orang fasik dan
tidak mengerti tentang Allah, dan Asaf melihat hal-hal jasmani yang dimiliki
oleh orang-orang fasik.
Kata membuka mulut melawan ‘’langit’’ langit merupakan
tempat Allah bertahta[7],
orang-orang fasik menentang Allah dan Orang fasik meremehkan kekuasaan Allah di
bumi, mereka tidak takut akan hukuman Allah.‘’Lidah
mereka membual dibumi’’semena-mena menjelakakan semua orang yang merintangi
jalan mereka, mereka memegahkan diri dan bersukaria dalam berbantah dengan
manusia. Bahkan akibat dari kemujuran orang fasik orang-orang berbalik (mengarahkan pandangannya,
mulai mempercayai mereka) dan mendapatkan mereka seperti air yang melimpah-limpah (tidak ada kekurangan)
(Ayat 10)
Orang-orang Fasik bahkan menentang Allah dan menganggap bahwa tidak ada pengetahuan
akan Allah tentang apa yang mereka perbuat baik penindasan, mengatai dengan
jahatnya, congkak, dan segala yang telah mereka perbuat Allah tidak mengetahui
itu (Ayat 11-12). ini merupakan sifat orang congkak dan sombong (Mazmur 53:2).
Ayat 13-20
Kalau orang fasik dengan hidup tidak bermoral namun
diberkati secara jasmani mengapa aku harus hidup saleh dan menjadi orang
percaya malah hidupku menderita? Saf melihat hal ini dan membuat ia tawar hati
dan mengasihani diri sendiri.Asaf mulai membandingkan dirinya terhadap
orang-orang fasik, ia memandang bahwa sia-sia menjaga hati yang bersih (Setia
dan dan taat kepada Allah), Allah yang maha tinggi mengapa orang yang setia
tidak hidup seperti orang-orang fasik yang membuat ia ingin murtad dan memilih
kehidupan orang fasik yang membuat ia menyangkal perkataannya di ayat 1, bahkan
ia melakukan upacara (Ulangan 21:6-7)
yang menandakan bahwa ia tidak bersalah/berdosa ‘’membasuh tangan)
bahkan ia kena tulahנָ֭גוּעַ kata tulah sama dengan yang dipaparkan di ayat
5 yang ‘’berbicara tentang teguran atau ajaran’’. Yang berarti setiap hari ia
kena tegur Asaf.
Sepertinya ingin mengatakan bahwa sia-sia dalam mengikuti
Tuhan namun sebelum mengambil keputusan itu
ia teringat akan angkatan-angkatan anak Tuhan/ (Ulangan 14:1, Kel 4:22,
karna jika ia mengatakannya maka ia berhianat (Durhaka, Murtad) (Ayat 15). Asaf
mencoba untuk mencari tahu mengapa orang-orang fasik makmur dan orang yang
setia kepada Allah hidup menderita, itu sulit baginya. (ayat 16) sehingga ia
pergi ke dalam tempat kudus Allah, ‘’bait
Suci’’(tempat para Imam masuk dan berdoa serta bernyayi dan memuji Allah).
Ketika ia masuk Ke Tempat Kudus Allah Ia memperhatikan kesudahan‘’aharit’’ orang-orang fasik y, dan ia sadar bahwa
kemakmuran dan kelimpahan yang miliki oleh orang-orang fasik hanya sementara
dan mereka akan dibinasakan Allah.
Tuhan menunjukkan kepada Asaf bahwa kebinasaan yang akan
diderita oleh orang-orang fasik ‘’bahwa orang-orang fasik ditaruh
ditempat-tempat licin’’ tempat yang tidak bisa di pijak lama-lama, sehingga
walaupun mereka memanjat lebih tinggi dan mencoba berdiri lebih tinggi itu
tidak akan bertahan lama[8].
Kehancuran tidak bisa lepas dari kehidupan orang fasik
sebab Allah adalah Allah yang adil yang menghukum orang-orang yang congkak dan
orang-orang yang menentang Allah. seperti kebinasaan orang-orang fasik sudah
terjadi dan Asaf melihat itu, sehingga ia berkata dengan Kebinasaan mereka
sangat sekejap, habis oleh karna kedahsyatan yang dilakukan oleh Allah untuk
orang-orang Fasik (ayat 19). Orang Fasik hidup hanya menikmati kemujuran yang
sesaat yang mereka miliki, ‘’seperti mimpi pada waktu terbangun Ya Tuhan, pada
waktu terjaga rupa mereka kau pandang hina’’ seperti orang mimpi dalam kekayaan
dan ia terjaga dan kekayaan itu tidak ada, seperti itulah kemujuran orang fasik
yang hanya begitu cepat binasanya yang membuat mereka mendapatkan kebinaasaan
yang kekal, dan ketika mereka binasa Tuhan tidak memandang mereka bahkan hina
di hadapan Tuhan (Ayat 20).
Ayat 21-28
Ketika Asaf sudah mulai mengerti jalan pikiran Tuhan pola
pikirnya terubah, ia mulai menata ulang kembali keyakinannya terhadap Tuhan
yang mau pudar itu, ia menemukan keseimbangan Rohani. Dengan rasa malu ia pun
mengakui kebodohannya dihadapan Tuhan , ketika kesetiaannya dan ketaatannya
kepada Allah mulai pudar dan mengatakan menjaga hati yang Tulus adalah ke
sia-siaan ‘’ketika hatiku merasa pahit’’ dan ‘’buah pinggangku menusuk-nusuk’’
seperti ada batu dalam ginjalnya/keresahan atau pergumulan yang dihadapi. (Ayat
21)
Bersikap seperti itu adalah suatu kebodohan ‘’Aku dungu
dan tidak mengerti’’ dimana ia mengatakan bahwa kesia-siaan mengikuti Tuhan dan
memiliki niat untuk murtad terhadap keyakinannya kepada Allah. ‘’Seperti hewan
( Behemoth; Hewan Besar) aku didekatmu’’ Hewan hanya memperhatikan apa yang ada
didepannya saat itu saja, dan tidak menghiraukan apa yang akan terjadi nanti[9].
Pergumulan yang membuat ia melihat bahwa kemujuran orang fasik, kehidupan yang
melimpah bagi orang fasik yang tidak ia mengerti bahwa hal itu hanya sementara
(Ayat 22).
Namun walaupun Ia dalam kedunguan ia tetap ‘’dekat pada
Allah’’ meskipun ia mulai pudar keyakinan terhadap Allah, ia hanya masih
berharap kepada Allah, sekalipun ia dalam kebimbangan dan kebodohan Tuhan mesih
memegang ia dan tak membiarkannya jatuh terlalu jauh lagi ‘’Engkau memagang
tangan kananku’’[10]
(Ayat 23)
Tuhan selalu membimbing dan menasehatinya (24a) dan
mengangkat hambanya yang setia dalam kemuliaan yaitu tidak sama dengan orang-orang farisi yang
mengagungkan kekayaan sementara yang dimilikinya‘’Hidup bersama Allah’’ (Mazmur 49:16-19)[11].
Ayat 25 menjelaskan tentang
Kemuliaan yang diberikan Allah kepada Asaf yang membuat Ia bertanya ‘’Siapa
gerangan ada padaku di sorga selain Engkau’’ Asaf menunjukkan bahwa Allah yang
memiliki sorga itu dan Allah berdiam di sorga dan Allah berhak memberikan
tempat/kemulian kepada siapapun yang Ia
kehendaki. ‘’Selain Engkau tidak ada yang kuingini dibumi’’ ini seperti
perkataan yang berubah dari Asaf setelah ia hampir murtad karena melihat
kelimpahan orang-orang fasik, Asaf sadar bahwa kekayaan dan kelimpahan itu
datangnya dari pada Allah, Allahlah yang memberi kelimpahan dan sumber
kemujuran.
‘’Sekalipun dagingku dan hatiku
habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya (ayat
26)’’ Asaf kembali kepada keyakinanya yang di ayat pertama bahwa Allah itu baik
bagi Israel dan bagi orang yang tulus hatinya. Asaf mengetahui bahwa sekalipun
ia mati dan menderita ia tetap kokoh dan tidak mau dungu lagi akan godaan yang
terlihat sementara bahwa Tuhan adalah Allah yang adil dan setia, Tuhan adalah
Allah yang menyertai orang-orang yang setia dan tulus hatinya (Ayat 23).
‘’Sebab sesungguhnya, siapa yang
jauh dari pada-Mu akan binasa’’ pengalama Rohani yang dialami asaf membuat ia
mengetahui bahwa Allahlah sumber dari segalanya, Ia telah melihat kehancuran
dan kebinasaan orang-orang yang jauh,
congkak, sombong, menentang Allah (27a). ‘’Kau Binasakan orang-orang yang berzinah
dengan meninggalkan Engkau’’ berzinah adalah yang menduakan Allah tidak mengutamakan
Allah ia memilih hal yang lain dari pada Allah, Asaf mendapatkan ini dan
menjadi peringatan buat dia sendiri yang hampir berzinah dengan iri terhadap
orang-orang fasik, namun ini menjadi peringatan bagi semua orang yang menduakan
Allah dan lebih memilih hal sementara dari pada kekekalan.
Walaupun pada dasarnya Asaf mulai
bimbang namun ia tetap dekat pada Allah , dengan ia tidak mampu untuk
mengetahui tentang kemujuran orang fasik (ayat 16) yang menyebabkan ia datang
kepada Allah untuk mendapatkan perlindungan/jawaban dari pergumulannya sehingga
melalui perlindungan yang diberikan Allah Asaf dapat menceritakan segala sesuatu yang
pekerjaan yang di kerjakan Allah bagi umat Manusia
Kesimpulan
Asaf memang bimbang dan ragu-ragu
ketika melihat kemujuran orang fasik ia membandingkan orang-orang fasik dengan
kehidupan orang-orang benar dimana orang fasik sepertinya memilikikehidupan
yang baik,sehat dan kaya raya semua mereka dapat miliki,namun orang yang benar
dan hidup setia malah mendapatkan kebalikkan dari itu semua.
Namun dalam
pergumulannya ia masih ingat kepada Allah ia mengetahui bahwa ia tidak mampu
untuk mengetahui itu sehingga ia pergi ke Tempay kudus Allah dan mendapatkan
jawaban yang membuat ia sadar dan semakin yakin dengan Allah,nahwa kemujuran
orang fasikhanyalah sementara, mereka akan jatuh dan binasa bahkan mereka di anggap
hina oleh Allah.Bagi orang-orang yang setia Allah memberikan kemuliaan’’bersama-sama
Allah’’. Asaf menyesal dan mulai kembali dekat kepada Allah dan melihat segala
sesuatunya bahwa Allah adalah sumber dari segalanya.
Aplikasi
Kita tidak bisa pungkiri bahwa kita
selalu iri/cemburu terhadap orang lain,
terhadap apa yang dimiliki orang lain dan kita selalu mengingini apa yang
dimilikinya. Kita bahkan sempat berandai-andai menjadi dia. Mulai dari sekarang
stop!! Apa yang dimilikinya adalah barang fana yang tidak kekal jangan sampai
kita menduakan Tuhan. Syukuri apa yang diberikan Tuhan pada kita, dan taruh
segala pengharapan kita kepada Tuhan
karna Tuhan tahu yang terbaik dalam hidup kita sebab Ia akan memberika
kemuliaan yaitu bersama-sama dengan Allah di sorga.
Demikian bahan khotbah kita siang ini. Jangan lupa baca juga Kitab Daniel. GodBless
[1] Kamus Alkitab Online
[2] Charles dan Everett, The
Wycliffe Bible Commentary, [ Jakarta: Gandum Mas, 2005] Hlm 193 ;; M.C
Barth dan B.A Pareira, Tafsiran Alkitab Mazmur, [Jakarta: BPK Gunung
Mulia,1989] Hlm 211
[3]Matthew Hendry, Kitab Mazmur, [Jakarta: Momentum, 2012] Hlm 1040
[4] Alkitab Edisi Studi Hlm 934
[5] M.C Barth dan B.A Pareira, Tafsiran Alkitab Mazmur, [Jakarta: BPK
Gunung Mulia,1989] Hlm 211
[6]Matthew Hendry, Kitab Mazmur, [Jakarta: Momentum, 2012] Hlm 1042
[7] Ensiklopedia
[8]Matthew Hendry, Kitab Mazmur, [Jakarta: Momentum, 2012] Hlm 1052
[9]Matthew Hendry, Kitab Mazmur, [Jakarta: Momentum, 2012] Hlm 1056
[10]M.C Barth dan B.A Pareira, Tafsiran Alkitab Mazmur, [Jakarta: BPK
Gunung Mulia,1989] Hlm 213
[11]M.C Barth dan B.A Pareira, Tafsiran Alkitab Mazmur, [Jakarta: BPK
Gunung Mulia,1989] Hlm 213
Download latest blogger templates, premium themeforest blogger templates on BThemes4u.com
BalasHapus