(Kristus tersalib memerdekakan semua
orang yang percaya)
PENDAHULUAN
Kitab Galatia muncul
akibat perdebatan umum tentang pemeliharaan hukum taurat. Surat ini ditulis
oleh Paulus kepada jemaat Galatia. Pauluh merupakan seorang pembela kebebasan
yang berpendapat bahwa baik Yahudi maupun bukan Yahudi tidak akan dapat dibebas
dari dosa atas usahanya sendiri dengan memelihara suatu norma etika. Didalam
(Gal 3:13-14) berkata bahwa Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum taurat
dengan jalan menjadi kutuk karena kita,... sehingga oleh iman kita menerima Roh
yang telah dijanjikan itu.
LATAR
BELAKANG
Surat Galatia ini ditulis oleh Paulus dengan alasan
tertentu. Paulus diberitahu bahwa jemaat di Galaitia dikacaukan oleh pengajaran
yang sesat. Surat Paulus ini juga ditulis di tengah-tengah hanga menytnya
pergumulan di komunitas yahudi pada saat itu. Orang-orang yahudi ingin
menyahudikan segala jemaat dan mereka memasuki juga jemaat yang didirikan
Paulus. Hal ini pun mendapat perlawanan dari Paulus.
Orang-orang yahudi itu mencoba meyakinkan
orang-orang Galatia bahwa keselamatan harus dikerjakan dengan jalan menaati
Hukum Taurat. Paulus pun mendapat cobaan dan tantangan dalam hal ini. Mereka
sengaja melakukan hal tersebut untuk menghasut orang-orang Galatia untuk
melawan Paulus, dengan menghasut kerasulannya.
Paulus
memang tidak diteguhkan menjadi rasul oleh rasul dan dia juga tidak menjadi
murid Yesus ketika Yesus hidup. Bahkan Paulus tidak pernah melihat Yesus dengan
mata kepalanya sendiri. Hal inilah yang dipertanyakan oleh orang yang menghasut
oleh Paulus. Dari isi surat Galatia ini, kita dapat menyimpulkan bahwa usaha
tersebut hampir berhasil (Gal 1:6). Oleh karena itu Paulus bereaksi dengan
tegas, emosi, dan terus terang, tetapi juga memiliki karunia yang kuat.
- KEPENULISAN KITAB
PENULIS KITAB
Penulis
kitab Galatia adalah Rasul Paulus seperti yang tercantum didalam (Gal 1:1) yang
berbunyi “Dari Paulus, seorang rasul, bukan karena manusia, juga bukan oleh seorang
manusia, melainkan oleh Yesus Kristus dan Allah, Bapa, yang telah membangkitkan
Dia dari antara orang mati”.
WAKTU PENULISAN
a.
Penanggalan menurut Teori Galatia Utara.
- Usulan pertama adalah diawal pelayanan Efesus. Di Galatia 1:6 dianggap menunjukkan surat Galatia pasti ditulis segera setelah kunjungan Paulus.
- Alternatifnya adalah segera setelah Paulus meninggalkan Efesus, menurut Lightfoot surat Galatia mendahului surat Roma karna surat Roma menunjukan pendekatan yang lebih matang atas problem serupa. Ia juga beranggapan surat Galatia ditulis setelah 1 dan 2 Korintus karena kedua surat ini tidak mengindikasikan kontrovensi dengan orang Yahudi. Karena itu ia beranggapan surat ini dikirim dari Korintus. Tetapi pendapat ini tidak terlalu kuat.
b.
Penanggalan menurut Teori Galatia Selatan.
Teori ini memiliki dua
alternatif bergantung bagaimana kita memahami kunjungan kedua Paulus yang
terindikasi di Galatia 4:13.
1. Jika kunjungan kedua merujuk kepada Kisah Para Rasul
16:6, surat ini harus ditulis setelah sidang Yerusalem, mungkin satu tahun atau
dua tahun setelahnya.
2. Jika kunjungan kedua merujuk kepada Kisah Parea Rasul
14:21, ketika Paulus dan Barnabas kembali mengunjungi jemaat-jemaat di Galatia
Selatan pada saat mereka akan kembali ke Anthiokia, maka surat ini bisa ditulis
sebelum sidang yaitu sekitar 49 M.
Dari penjelasan di atas,
Galatia Utara mengatakan jemaat Galatia didirikan pada perjalanan misi
kedua/ketiga (Kis 16:6), maka kesimpulan adalah Paulus menulis Surat Galatia,
yaitu pada perjalanan yang ketiga (setelah Kis 18:23), mungkin setelah tinggal
di Efesus (± 53-56).
Teori Galatia Selatan,
jemaat di Galatia didirikan pada perjalanan misi Paulus yang pertama. Surat
Galatia ini disusun sebelum sidang di Yerusalem (Kis 15), sehingga kunjungan
yang diceritakan dalam Galatia 2 1:10 sama dengan Kis 11:30; 12:24. Jadi
kemunghkinan surat ini di tulis di Antiokhia di Siria sekitar tahun 48 M, yang
merupakan tulisan paulus yang pertama dan tertua dari semua kitab tulisannya.
ALAMAT
Surat
keempat, karangan Paulus, seperti yang tercantum dalam Perjanjian Baru
dialamatkan kepada sejumlah jemaat di daerah Galatia (Gal 1:2) dan menyebut
pembacanya sebagai orang-orang Galatia (3:1). Tetapi banyak perdebatan tentang
siapakah orang-orang Galatia itu?. Secara tradisional, daerah Galatia dianggap
terletak di sebelah utara Provinsi Galatia yaitu Likaonia, Pisidia, Frigia,
Isauria, Paflagonia, Pontus dan Galatia, dan semua penafsir hingga abad
kesembilanbelas mengasumsikan Paulus mendirikan jemaat di daerah Utara ini dan
bagi merekalah surat ini ditulis pada waktu perjalanan Paulus yang ke-2 sewaktu
ia dilarang memberitakan Injil di Asia (Kis 16:6) jika hal ini benar maka Surat
Galatia Baru mungkin ditulis saat Paulus melakukan perjalanan ke-3. Pandangan
ini dikenal sebagai Teori Gal Utara, namun
sebagian para ahli ilmu tafsir
mempertahankan bahwa Gal dikirim kepada jemaat-jemaat di wilayah propinsi Gal
bagian selatan. Sebab sejauh ada berita tegas Paulus hanya mengunjungi bagian selatan itu
dan memberitakan Injil di situ. Begitu dikatakan Kis 13:14; 16:1-8; 18:23 dan
ini disebut teori Galatia selatan.
Teori Galatia Utara
2. Catatan Lukas tentang kota-kota di Galatia Selatan. Saat menyebutkan Anthiokia, Lukas menambahkan di Pisidia (Kis 13:14) sementara Listra dan Derbe disebut sebagai kota-kota Likaonia (14:6). Hal ini menunjukkan bahwa Lukas lebih memakai daerah geografis dan bukannya nama provinsi, yang dalam hal ini berarti “Galatia’’.
3. Arti Kisah Para Rasul 16:6, dalam ayat ini dapat diartikan bahwa Paulus dan rekan-rekannya melintasi daerah Frigia dan daerah Galatia sehingga kita bisa melihat bahwa ini merujuk kepada provinsi Galatia yang meliputi daerah Frigia.
4. Arti Kisah Para Rasul 18:23, menurut Lightfoot, arti kata-kata ini harus serupa dengan Kis 16:6, yang berarti Paulus mengunjungi daerah Galatia Utara. Dengan hal ini bisa dikatakan bahwa Paulus dua kali mengunjungi kedaerah Galatia Utara dengan dugaan kuat ia mendirikan jemaat disana. Lightfoot mengatakan bahwa orang-orang Gaul yang terkenal pemabuk, pelit, suka bertengkar, sombong, pemarah, menuruti kata hati dan plin plan, sehingga surat Galatia ini ditulis bagi penduduk asli Gaul yang tinggal ke daerah asli Galatia Utara. Namun hal ini tidak dapat dipastikan karena orang Romawi dan Frigia juga tinggal didaerah yang sama, ini terlalu memaksa.
5. Perjalanan Paulus setelah meninggalkan Ikonium (Kis:16:6). Menurut Moffatt, arti kata melintasi disini sejajar dengan pemakaian kata yang sama 18:23, yang tidak sekedar berarti menumpang lewat “tetapi” disertai dengan aktifitas mengajar. Hal ini mendukung teori bahwa Paulus mendirikan jemaat di daerah Galatia Utara.
Berbagai
alasan teori tradisional ini tampaknya cukup untuk menyimpulkan bahwa surat
Galatia ditunjukkan bagi daerah Utara, tapi teori ini amat banyak ditentang dan
digantikan oleh teori Galatia Selatan.
Teori Galatia Selatan
Teori
ini didukung oleh Wiliam Ramsay, yang merasa yakin bahwa jemaat-jemaat di
Galatia adalah gereja-gereja yang terdapat di Anthiokia, di Pisidia, Ikonium,
Derbe dan Listra, yang dibanggun Paulus pada perjalanan misi yang pertama. (Kis
16:1-6; 18:23) Paulus pasti mengunjungi tempat-tempat itu dalam perjalanan
selanjutnya. Perbedaan tafsiran ini menjadikan hal yang sangat penting karena
teori Galatia Selatan memberikan perkiraan tahun penulisan yang lebih awal dan
penjelasan latar belakang yang lebih baik. bila kitab Galatia belum ditulis
sampai setelah kunjungan Paulus ke wilayah Galatia dalam perjalanannya yang
kedua dan ketiga dan dengan demikian lama setelah sidang di Yerusalem sulit
untuk menjelaskan mengapa ia tidak menyinggung mengenai keputusan sidang dalam
menyelesaikan perdebatan mengenai hukum taurat dan karunia.
Kesimpulan
ini diperkuat oleh bukti-bukti internal didalam Galatia. Paulus mengisahkan
kembali perjalanan hidupnya sampai saat ia menulis surat ini, ia berebicara
tentang pertobatan dan panggilanya (1:15-16), masa tinggalnya di Damsyik
(1:17), kunjungannya pertama ke Yerusalem, pelayanannya di Siria, Kilikia
(1:18-21) dan kunjungannya ke Yerusalem bersama barnabas (2:1-10), yang diduga
sama dengan kunjungannya ke Yerusalem untuk membawa bantuan karena kelaparan
(Kis 11:30) atau kunjungan untuk bersidang dalam (Kis 15).
Peristiwa
penyelewengan Petrus (Gal 2:11) dapat lebih mudah dijelaskan, bila ia terjadi
sebelum sidang diselenggarakan karena kebinggungan dan perdebatan yang
disebabkan olehnya tidak akan terjadi di Anthiokia bila keputusan sidang telah
dibuat dan surat-surat telah dikirimkan kepada jemaat bukan Yahudi disana.
- MAKSUD DAN TUJUAN
Berdasarkan
teori Galatia Selatan Paulus jelas melihat bahwa isu yang dikobarkan oleh para
penganut Yudaisme ini memiliki implikasi lebih luas dari pada yang disadari
unsur Kristen Yahudi, dan cepatnya jemaat Galatia meninggalkan kemerdekaan
injil mendorong Paulus untuk bertindak. Ia menulis tanpa salam atau ucapan
syukur, dan sangat diliputi oleh perkara yang ada. Paulus disini memaparkan apa
yang menjadi piagam kemerdekaan Kristen sepanjang sejarah.
Teori
Galatia Utara akan mempresuposisikan situasi yang berbeda, karena sangat
mungkin jemaat ini telah menerima dekrit dari sidang Yerusalem (Kis 16:4),
tetapi mengizinkan para orang Kristen Yudaisme merampok keuntungan mereka.
CIRI KHAS KITAB GALATIA
- Nada Galatia kadang-kadang halus, akrab dan mesra, bukti betapa paulus mencintai jemaat-jemaat yang terpencil itu (Gal 4:11. 12-15. 19-20)
- Nada Galatia langsung dan dengan tajam menyerang para pengacau di Galatia (Galatia 1:6-7)
- Kalimatnya kadang tersendat-sendat namun tidak terlalu sukar diikuti.
- Berisi daftar buah-buah Roh (Galatia 5:22-23) dan daftar paling lengkap tentang perbuatan dosa (Galatia 5:19-21)
GARIS BESAR GALATIA
Pendahuluan 1:1-10
Hak Paulus
sebagai rasul 1:11--2:21
Kabar Baik
tentang rahmat Allah 3:1--4:31
Kebebasan dan
kewajiban orang Kristen 5:1--6:10
Penutup
6:11-18
0 Response to "SURAT GALATIA "
Posting Komentar