Latar
Belakang
Kitab Yunus adalah kitab kelima dalam
kumpulan kitab yang disebut Nabi-nabi Kecil dalam perjanjian lama. Kitab
ini berbeda dengan kitab-kitab nabi lainnya karena kitab ini tidak berisi
ucapan-ucapan sang nabi kepada Israel melainkan menceritakan pengalaman Nabi
Yunus, ketika ia mencoba menghindari perintah Tuhan tetapi akhirnya berangkat
untuk menyampaikan perayaan Tuhan kepada penduduk Kota Niniwe
Dalam Bahasa Ibrani, Yunus disebut Yonah
yang berarti “Merpati”. Nama ayahnya adalah Amitai yang berarti
kebenaran Allah. Tokoh Yunus sendiri didasarkan pada tokoh yang dikenal hidup
pada masa pemerintahan Yerobeam II (786-746 SM). Raja ini memperluas perbatasan
negerinya dari Hamat sampai Laut mati Dalam PerjanjianLama, Yunus bin Amittai
disebutkan di luar kitab Yunus sendiri hanya sekali yakni dalam 2Raja 14:25. Kitab ini sendiri kemungkinan disunting pada
masa pasca-pembuangan (setelah 530 SM) dan didasarkan pada tradisi lisan yang
telah diturunkan sejakabad ke-8. Yunus dianggap sebagai salah seorang nabi
kecil karena buku aslinya ditulis bersama-sama dengan kitab-kitab kenabin
lainnya yang lebih kecil dalam sebuah gulungan saja (yang juga dikenal sebagai
"Kitab yang Duabelas").
Sebagai
bagian dari Perjanjian Lama, kitab ini terdapat dalam Tanakh Yahudi dan Agama
Kristen. Kisahnya mempunyai sejarah penafsiran yang menarik dan telah menjadi
cerita termasyhur melalui cerita-cerita populer anak-anak. Dalam Yudaisme kitab
ini adalah Haftarah untuk dibaca pada sore hari pada perayaan Yom kippur karena
kisahnya sendiri menceritakan kesediaan Allah untuk mengampuni mereka yang
bertobat. ia berasal dari Gat-Hefer,
tiga sampai lima kilometer utara Nazaret di Galilea.
Pelayanan nubuat Yunus terjadi
tidak lama sesudah masa pelayanan Elisa (bd.2Raj 13:14-19), bertumpang-tindih
dengan masa pelayanan Amos (bd.am 1:1) dan diikuti oleh pelayanan Hosea (bd.Hos
1:1). Sekalipun kitab ini tidak menunjukkan penulisnya, sangat mungkin penulis
itu Yunus sendiri.
Tujuan
Kitab ini
tampaknya ditulis dengan tiga tujuan:
(1) untuk
menunjukkan kepada Israel dan bangsa-bangsa lainnya besarnya dan luasnya kasih
sayang tindakan Allah yang menyelamatkan melalui pemberitaan pertobatan;
(2) untuk
menunjukkan melalui pengalaman Yunus betapa jauhnya Israel telah jatuh dari
panggilan misioner yang semula untuk menjadi terang penebusan bagi orang-orang
yang tinggal dalam gelap (Kej 12:1-3; Yes 42:6-7;Yes 49:6); dan
(3) untuk
memperingatkan Israel yang murtad bahwa Allah dalam kasih dan kemurahan-Nya
telah mengutus bukan hanya satu tetapi banyak nabi setia yang menyampaikan
berita pertobatan-Nya agar menghindarkan hukuman atas dosa yang tak dapat
dielakkan.
Tetapi
berbeda dengan Niniwe, Israel telah menolak nabi-nabi Allah dan tawaran-Nya
untuk bertobat dan menerima kemurahan-Nya.
Garis Besar
Kitab Yunus mengisahkan panggilan
sang nabi untuk pergi ke Niniwe dan tanggapannya.
Pasal 1 (Yun 1:1-17)
menceritakan ketidaktaatan Yunus pada mulanya serta hukuman Allah sesudah itu.
Yunus tidak pergi ke timur laut ke Niniwe, malah naik kapal yang berlayar ke
barat ke Tarsis (di Spanyol), tujuan terjauh yang mungkin ke arah yang
berlawanan dengan kehendak Allah. Tidak lama kemudian Yunus menghadapi tindakan
balasan Allah dalam bentuk badai besar di Laut Tengah, dipermalukan karena
ketahuan para pelaut sehingga dibuang ke laut. Dengan takdir Tuhan telah
tersedia seekor "ikan besar" yang siap menyelamatkan hidupnya.
Pasal 2 (Yun 2:1-10)
mengisahkan doa Yunus dari ruangan unik di dalam perut ikan, ketika ia
bersyukur kepada Allah karena menyelamatkan hidupnya, berikrar untuk menaati
panggilan Allah, lalu dimuntahkan oleh ikan itu ke darat.
Pasal 3 (Yun 3:1-10) mengisahkan kesempatan kedua bagi Yunus untuk pergi
ke Niniwe dan pemberitaan amanat Allah kepada penduduk kota itu. Dalam
peristiwa kebangunan rohani satu kota yang paling mengesankan dalam sejarah,
raja Niniwe menyerukan agar seluruh kota berpuasa dan bertobat, sehingga mereka
diselamatkan dari hukuman Allah.
Pasal 4 (Yun 4:1-11) berisi
keluhan Yunus kepada Allah karena meluputkan kota yang memusuhi Israel ini.
Dengan menggunakan pohon jarak, seekor cacing dan angin timur, Allah
mengajarkan nabi-Nya yang marah-marah bahwa Dia senang menyediakan kasih
karunia-Nya bagi setiap orang, bukan hanya Israel dan Yehuda.
Ciri-ciri
Khas
Empat ciri
utama menandai kitab ini.
(1) Kitab
ini salah satu di antara hanya dua kitab nubuat PL yang ditulis seorang nabi
yang lahir dan dibesarkan di kerajaan utara Israel (yang lain adalah Hosea).
(2) Kitab
ini merupakan karya agung gaya sastra cerita prosa yang singkat; hanya doa
ucapan syukur Yunus (Yun 2:2-9) ditulis dalam bentuk syair.
(3) Kitab
ini penuh dengan tindakan adikodrati Allah; selain dari penetapan waktu badai
yang diatur dan munculnya si ikan besar, ada ponon jarak, seekor cacing dan
angin timur, dan (yang paling hebat) pertobatan seluruh kota Niniwe.
(4) Kitab
ini berisi berita PL yang terjelas bahwa kasih karunia Allah yang menyelamatkan
adalah bagi orang bukan Yahudi dan juga orang Yahudi.
Penggenapan
Dalam Perjanjian Baru
Yesus menyamakan diri-Nya dengan
Yunus, "Angkatan yang jahat dan tidak setia
ini menuntut
suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi
Yunus. Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam,
demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga
malam. Pada waktu penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan
ini dan menghukumnya juga. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat setelah
mendengar pemberitaan Yunus, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih daripada
Yunus!" (Mat 12:39-41).
Keterandalan Sejarah Kitab Ini
Para teolog liberal dan orang
tidak percaya memandang kitab ini sebagai kisah khayal yang dibuat antara abad
ke-5 sehingga abad ke-3 SM yang dimaksudkan untuk menentang nasionalisme Yahudi
yang sempit dalam Yudaisme pasca pembuangan. Menurut pandangan ini, kitab Yunus
tidak berisi peristiwa-peristiwa sejarah yang aktual. Akan tetapi, bagian lain
PL menyebut Yunus sebagai nabi yang diakui dari abad ke-8 SM (2Raj 14:25). Dalam PB,
Yesus sendiri mengacu kepada Yunus
(1) sebagai
tanda nubuat PL terkemuka mengenai keberadaan-Nya selama tiga hari di dalam
kubur dan kebangkitan-Nya sesudah itu (Mat 12:39-40; Luk 11:29),
(2) sebagai
benar-benar memberitakan pertobatan kepada orang Niniwe yang kemudian bertobat
(Mat 12:41; Luk 11:30,32), dan
(3) sebagai
bagian sejarah PL sama seperti dengan kunjungan ratu Syeba ke istana Salomo (Mat 12:42; Luk 11:31).
Jelaslah, Yesus memandang kitab
ini sebagai dapat diandalkan dari segi sejarah; memandang kitab ini secara lain
bukan saja menyatakan bahwa kita mempunyai Alkitab yang bisa salah, tetapi juga
Juruselamat yang bisa salah. GodBless
Jangan Lupa Baca Juga Tuhan Tanpa Agama
0 Response to "KITAB YUNUS"
Posting Komentar