ROMA 12 ''ETIKA KEHIDUPAN KRISTEN''

SURAT ROMA 12: 1-21
PENDAHULUAN

            Surat Roma 12:1-2 merupakan nasehat-nasehat khusus, di dalamnya kita seakan-akan menemukan' garis merah' kehidupan Kristen. Yaitu etika Kristen dalam kehidupan seorang Kristen yang merupakan sambutan atas kemurahan Allah (sesuatu yang tidak layak dijadikan layak untuk menerima Kasih-Nya)  terhadap dirinya[1]

Karena itu menggambarkan adanya hubungan dengan ayat sebelumnya dimana paulus memberitahukan tentang kemurahaan Allah bagi orang Yahudi dan nonYahudi. Kata saudara-saudara di pakai paulus untuk menyampaikan perkara yang dianggapnya yang penting (1 Korintus 1:10; 2 Korintus 10:1; Efesus 4:1). Kata menasihatkan ‘’Parakalein’’ (memohon,mendorong untuk bertobat, menasihatkan, menghidur).  Hal ini menyatakan pemeliharaan Tuhan dalam kehidupan kita.

Paulus menasihatkan supaya mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan. Kata mempersembahkan ‘’paristēmi’’ merupakan istilah peribadatan dari lingkungan bait Allah: mempersembahkan (kurban). Yang dimana orang Kristen tidak melaksanakannya lagi karna telah memiliki Kurban yang kekal yaitu Pengorbanan Yesus Kristus. Tuhan menginginkan diri kita sendiri itulah yang di sebut dengan tubuhmu (ini bukan berarti kita harus mati, mengorbankan tubuh kita dalam perapian yang dimaksud disini adalah bahwa seluruh pikiran kita, perbuatan kita apa yang kita miliki bahkan hidup kita).

 Perkataan 'hidup' dipakai di sini dengan arti yang sama seperti misalnya dalam Roma 6:4: 'yang hidup dalam hidup yang baru'. Hidup yang baru Itu dibangkitkan oleh Roh Kudus (Roma 8:11). Dan karena orang percaya hidup bagi Allah, mereka 'telah mati bagi dosa' (Roma 6:11). Jadi, 'persembahan yang hidup' adalah penyerahan diri kita untuk menempuh kehidupan baru, yang menjauhi dosa dan menentang kuasa dosa itu.

Perkataan kudus mencakup pula kata suci Maka kekudusan (kesucian) itu bukan bahan jadi, yang kita peroleh dan untuk seterusnya kita miliki. Di tempat lain, Paulus memakai pula istilah hagios (kudus). Seorang Kristen harus berupaya terus hidup semakin sesuai dengan kehendak Dia yang menjadi pemiliknya, tuannya. Dengan demikian juga persembahannya menjadi berkenan kepada Allah. Hal serupa dikatakan pula dalam Roma 14:18; 2 Korintus 5:9 dan lain-lain tempat. Maka itulah yang berkenan bagi Allah dan menjadi ibadah yang sejati.

Janganlah kamu menjadi serupa/seperti dengan dunia ini,kata dunia ‘’ 'Dunia' merupakan terjemahan αιων – aiôn yang Artinya 'masa yang sangat panjang', 'masa hidup dunia'; dari situ 'dunia', bandingkan misalnya 1 Korintus 1:20 dan 2:6  namun dalam perspektif Yahudi kita mendapatkan dua arti  Eon yang satu sedang berlangsung sekarang, yang lain akan datang. Yang satu dikuasai dosa, kerusakan, kematian; yang lain ditandai oleh kesempurnaan, kehidupan’’ tetapi kata dunia yang kita pakai adalah dunia yang di kuasai oleh dosa dan ketidaksempurnaan. Kata jangan serupa dengan dunia seperti mengajak kita untuk menjauh dari dunia.

Tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu 'Rupa' Nous itu bukan hanya segi manusia yang lahiriah. Sebagaimana tampak dalarn Filipi 3:21, baik 'pola' maupun 'rupa' bagi Paulus menganjung pengertian: wujud, yang menunjukkan hakikat Maka perubahan yang diharapkan dari orang percaya Itu bukan hanya perkara lahiriah saja melainkan ialah perubahan hati (sebagai pusat kemauan kita, yang menentukan keputusan-keputusan yang menentukan tindakan kita) yang terwujud dalam seluruh kehidupan. Pusat itu harus diperbaharui dan pembaharuan itu dikerjakan oleh Roh Kudus (7:6;8:4) Sehingga kita dapat membedakan mana kehendak Allah: Apa yang baik ( perbuatan sederhana dan snagat konkret: menolong orang yang berkebutuhan,mengampuni mereka yang bersalah kepada kita, Galatia 6:10 dan 1 Tes 5:15)  , yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna’’ seluruh aspek dalam setiap kehidupan kita yaitu melakukan kehendak Allah mengasihi Allah dan mengasihi sesama (Markus 20:30)’’ inilah apa yang baik dan yang berkenan yang dimana kesempurnaan itu adalah tujuan yang harus kita kejar.[2]

Roma 12: 3-8

Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing. Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama, demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain. Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita. Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar; jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita.

Paulus menegor orang-orang yang ada disana berdasarkan wewenangnya sebagai rasul yang dimana mereka memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada apa yang patut untuk dipikirkan ini berbicara tentang kerendahan hati yang tidak memandang diri lebih tinggi dari orang lain sehingga mereka bisa menguasai diri menurut ukuran iman (berpikir atau menilai dirinya dan orang lain). Iman menjadi tolak ukur yang akan menyatakan bahwa ia adalah manusia yang berdosa yang seharunya kena hukuman Allah dan ia diselamatkan dari hukuman itu karena Allah. kesadaran itu akan menimbulkan kerendahan hati yang mengangap yang lain lebih utama dari diri sendiri.[3]

Paulus memberikan suatu umpama tentang tubuh yang memiliki banyak anggota dimana paulus menjelaskan kesatuan dan keanekaragaman yang dimiliki jemaat Kristus dan anggotanya ( 1 Kor 12:27). Dimana kita tidak boleh membedakan dan menganggap pekerjaan anggota yang lain tidak baik. Kita merupakan ‘’satu tubuh di dalam Kristus’’ karena rahmat Allah melalui Kristus telah menyatukan kita dalam satu persekutuan (Rma 8:2, 39) maka oleh itu orang Kristen sebagai kesatuan sosial dimana anggota-anggota yang berbeda itu saling melayani dan saling menolong (Filipi 2:2).

Tuhan memberikan setiap orang karunia yang berbed-beda menurut kerelaan hati-Nya, karunia itu di berikan untuk saling memebantu. ‘’Bernubuat’’ yaitu menerima ilham untuk mengatakan kebenaran/ ucapan Allah melalui manusia (1 Kor 14:3) ucapan itu itu bisa berbicara masa depan (1Kor 12:28) dan juga masa lampau dan masa sekarang yang bertujuan untuk membangun,menasehati dan menghibur. ‘’Sesuai iman’’ ajaran Kristen yang menjadi patokan bagi kegiatan nubuatan. ‘’ Melayani’ harus di artikan lebih khusus yaitu pelayanan kepada mereka yang berkebutuhan (Mat 25:22;; Kis 6:1) ‘Mengajar’’ suatu pekerjaan yang kebutuhan akan pengetahuan yang bersifat umum (guru, dosen dll) ‘’ Menasehati’’ Parakalein yang memiliki arti juga menghibur/memebrikan semangat  lebih khusus lagi paulus mengatakan ‘’pengembalaan’’.. siapa yang membagi-bagikan sesuatu hendaklah ia melakukannya dengan hati yang iklas dan tidak boleh bersikap sombong ataupun menuntut kedudukan yang istimewa berdasarkan pemebriannya. Dan siapa yang memberikan pimpinan ( penatua, uskup, ketua jemaat-rumah) harus tekun atau sungguh-sungguh.  Dan orang yang menunjukkan kemurahan ( orang yang memperhatikan orang-orang sakit, jompo, dan orang cacat)  hendaklah ia melakukan dengan sukacita tanpa ada keluhan.[4]

Roma 12:9-21

Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik. Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat. Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa! Bantulah dalam kekurangan orang-orang kudus dan usahakanlah dirimu untuk selalu memberikan tumpangan! Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk! Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis! Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu pandai! Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang! Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang! Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan. Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya. Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!

Kata kasih dalam ayat 9 dan 10 ‘’Agape (Kasih Allah) dan Filadelpia (Persaudaraan). Paulus memberikan penjelasan bahwa kasih yang kita berikan seperti kasih Allah tanpa ada niat kejahatan sedikitpun, dan Paulus juga untuk mengasihi sebagai saudara dan saling memberi hormat ( tuntutan yang terhadap nilai, dan pengakuan umum atas nilai tersebut) yang dilakukan berdasarkan penilaian umum.

Kasih itu jangan berpura-pura: ‘’jangan bermain sandiwara’’ kasih tidak perlu menyembunyikan sesuatu, tetapi bersifat terbuka, kasih tidak menipu, tetapi bersikap jujur, kasih yang menjiwai kehidupan jemaat harus memancar keluar.

Jauhilah yang jahat dan lakukan yang baik: sesungguhnya kata jauhilah dan lakukanlah bersifat umum perkataan yang dipakai dalam bahasa asli mengungkapkan rasa jijk, dan usaha untuk melakat pada hal yang baik. Yang baik yaitu kehendak Allah yang diungkapkan dalam hukum-hukum Tuhan.
Kata kasih yang dipakai Paulus pada ayat yang ke 10 adalah PHILOSTORGOS dari akar Storge yaitu kasih dalam keluarga. Jadi kita harus saling mengasihi karna kita anggota dari satu keluarga yang dimana kepala keluarganya adalah Tuhan.  Dalam keanggotaan kita harus saling menghormati , bukan menganggap seseorang lebih tinggi dari kita. Kita sama dimana Tuhan.

Paulus memberikan dorongan untuk menjaga roh yang menyala-nyala  (Roh Manusia berkobar-kobar karena kasih yang diterimanya dari Allah, Rohlah yang mengobarkan hati) yang bertujuan untuk melayani Tuhan, untuk menjaga Roh itu memang sulit maka dari itu paulus berkata bersukacitalah dalam pengharapan (pengharapan berbicara kepada Yesus dimana mereka menunggu akan kedatangan Yesus) bersabar dalam kesesakan/kesengsaraan, (hal ini dialami oleh orang Kristen karena banyak orang yang membenci Kristus) maka dari itu kita harus bertekun/sabar ( tidak bersifat pasidf tetapi aktif) dalam doa untuk tetap menjaga Roh yang menyala-nyala.

Bantulah dalam kekurangan orang-orang Kudus orang Kristen diajak untuk memberi bantuan khusunya kepada orang-orang kudus yaitu orang-orang yang seiman dengan kita sebeb pada waktu surat ini di tulis Paulus sedang mengumpulkan dana untuk menutupi kebutuhan jemaat di Yerusallem (15:24-28 2 Kor 9).

Bukan hanya itu saja kita di ajak untuk ‘’memberikan tumpangan’’ pada masa itu banyak orang Kristen yang dianiaya maka dari itu jika ada dari salah satu orang yang kena aniaya dan melarikan diri maka kita bisa memberikan tumpangan agar mereka dapat diselamatkan. ‘’Usahakanlah’’ dengan giat (tanpa mereka meminta tolong, kita sendiri yang menyarankan bantuan atau tumpangan)  dan tidak bersungut-sungut saat kita memberikan tumpangan.

Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk ketika orang Kristen mengalami aniaya harus memliki sikap yang sama dengan orang yang mengasihi kita sebab kalau kita melihat Jemaat mula-mula mereka mengalami tekanan dari pihak luar, disini Paulus ingin mengajarkan bagaimana sikap orang Kristen ketika mengalami tekanan yaitu memberkati mereka (dengan demikian kita benar-benar akan serupa dengan Kristus sebab seperti yang diajarkan Yesus untuk memberkati mereka, bahkan berdoa bagi mereka) kata memberkati dalam kontek PL dan PB pengucapan berkat membawa bahagia dan pengucapan kutuk membawa celaka.

Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita dan menangislah dengan orang yang menangis’’ Paulus ingin menasihatkan bahwa jika seseorang lagi bersukacita, bersukacitalh dengan tulus tanpa ada iri hati erhadap kebahagiaan atau keberhasilan seseorang sebab lebih sulit bersukacita dengan orang yang bersukacita daripada menangis dengan orang yang menangis, tujuannya adalah dalam situasi apapun kita harus bisa rendah hati dan tidak memiliki rasa iri terhadap orang-orang sekitar kita.

‘’Hendakalah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama’’ dalam keangotaan memang terjadi selisih paham antara satu dengan yang lain maka dari itu kita harus hidup rukun , perbedaan penapat tidak boleh mengganggu persekutuan jemaat sebagai tubuh Kristus.

Jangan kamu memikirkan perkara-perkara yang tinggi adalah jangan sombong, tinggi hati sebab sikap itu hanya mengancam kesatuan jemaat (11:20) sebaliknya ‘’orang Kristen harus mengarahkan dirinya kepada perkara-perkara yang sederhana’’ sikap yang menunduk anjuran ini diberikan kepada mereka yang menduduki pangkat dalam gereja atau masyarakat, yaitu agar semua orang dipandang sama tidak ada yang lebih tinggi dari orang lain baik itu jemaat ataupun pemimpin jemaat. Maka dari itu Paulus menasihatkan ‘’Jangan menganngap dirimu pandai’’ yaitu memiliki pemahaman iman yang lebih dari orang lain. Hal ini terjadi di jemaat korintus (11:19) seharusnya kepandaian itu menguntukan orang lain, dan memperkuat persatuan jemaat.

Suatu seruan yang paulus katakan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan ‘’paulus memberikan sikap dalam menghadapi sikap kejahatan yaitu seperti Yesus meskipun di caci maki ia tidak membalas dengan caci maki ( 1 Ptr 2:23) sebaliknya kita melakukan apa yang baik bagi semua orang’’ di hadapan semua orang’’ maksudnya adalah dalam pandangan semua orang meskipun banyak orang yang senang berbuat kejahatan (1:18-32) namun mereka senang melihat kebaikan dalam orang lain. Maka dari itu orang Krsten harus berlaku baik agar nama Allah di tinggikan dan di puji.

Bahkan kita harus hidup damai dengan semua orang, sedapat-dapatnya kita hrus menjaga kedaimaian itu bahkan kita harus memberikan pendamaian itu melaui perbuatan dan perkataan kita. Sebeb kita adalah anak-anak Allah yang memiliki damai sebab Sumber damai itu ada di dalam kehidupan kita (1 Kor 7:15)

Jika ada yang melakukan kejahatan dengan kita janganlah kita menuntut pembalasan, dalam kehiduan ini seklaipun kita damai dengan orang pasti ada orang yang melakukan keahatan dengan kita maka dari itu seperti Yesus katakan jika pipimu ditampar sebelah kiri berikanlah sebelah kanan’’ yang di ikuti dengan sebuah perintah yang mengatakan melakukan hal yang baik kepada semua orang tanpa terkecuali. Paulus mengingatkan mereka agar jangan menuntut pembalasan (memberikan suatu hukuman terhadap yang menganiaya mereka) karena pembalasan itu adalah miliknya Tuhan. Lakukukan saja yang baik jika ada yang lakukan kejahatan dengan kita jangan balas berikan tempat buat Tuhan untuk yang membalas kejahatan itu.

Bahkan Paulus menasihatkan agar melakukan kebaikan kepada orang yang melakukan kejahatan kepada kita , Jika seterumu lapar dan haus kita memberi makan dan minum ( berbuat baik kepadanya). dengan demikian kita menumpukkan bara ‘’api’’  (lambang hukuman dari Allah) di atas kepalanya ‘’menumpukkan bara di atas kepala adalah hukuman oleh bangsa mesir yang memiliki arti untuk mengungkapkan penyesalan, oleh karena itu tindakan itu akan mempengaruhi seteru untuk bertobat dihadapan Allah[5].

Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan jika kita membals kejahatan dengan kejahtan maka kita membiarkan kejahatan itu masuk kedalam hati kita dan kembali mengusai kehidupan kita seperti masa sebelum kita percaya. Maka dari itu kita harus melaksanakan kasih Allah yaitu perbuatan yang seperti Yesus lakukan sendiri. Sebab kasih Allah menaklukan kejahatan.


KESIMPULAN
Roma 12:1-2
Paulus memberitahukan tentang iabdah yang sejati apa yang kudus dan yang berkenan di hadapan Allah, bahwa oleh karena kemurahaannya mereka boleh dapat merasakan Kasih-Nya melalui pengorbanan Yesus Kristus. Paulus mengingatkan bahwa hidup mereka adalah persembahan yang kudus bukan apa yang mereka berikan kepada Tuhan tetapi apa yang Tuhan berikan kepada mereka. Dan paulus mengingatkan agar tidak serupa dengan dunia yang mengartikan bahwa kita hidup dalam dunia yang dikuasai oleh dosa dan Yesus telah melepaskan mereka dari dosa maka dari itu mereka harus berubah dalam segala aspek baik dalam perkataan dan perbuatan.
Roma 12:3-8
Kita adalah satu Tubuh dalam Kristus semua diberikan karunia masing-masing berdsarkan Kasih karunia Tuhan, janganlah kita melakukan segala sesuatu berdsarkan apa ang kita tidak bisa lakukan, kerjakanlah apa yang telah di tugaskan kepadamu, jika engkau dipilih menjadi tangan laksanakanlah fungsi tangan, tangan tidak bisa mengerjakan fungsi mata, kalaupun bisa itu tidak berjalan dengan baik. tidak ada yang lebih tinggi dan lebih rendah sebab Tuhanlah yang menjadi kepala kita.
Roma 12:9-21
Paulus menasihatkan untuk hidup dalam kasih seperti yang Yesus ajarkan dan lakukan dalam hidupnya di bumi, dan tetap menaruh pengharapan kita kepada Tuhan dan menjaga Roh kita yang menyala-nyala dalam melayani Tuhan, jika ada yang melakukan kejahatan kepada kita balaslah dengan kebaikan karena itu akan mengarahkan dia kedalam pertobatan kepada Tuhan. Sebab Kasih menaklukan Kejahatan.




[1] Van den End, Surat Roma,[ Jakarta: BPK Gunumg Mulia, 2003] hlm 651-660.
[2] Van den End, Surat Roma,[ Jakarta: BPK Gunumg Mulia, 2003] hlm 660
[3] Van den End, Surat Roma,[ Jakarta: BPK Gunumg Mulia, 2003] hlm 572
[4] Dave hagelberg , Tafsir Roma, [ Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 1998] hal 242-243
[5] Dianne dan Robert, Tafsir Alkitab Perjanjian baru, [Yogyakarta: Kanisius 2002], Hal 265

0 Response to "ROMA 12 ''ETIKA KEHIDUPAN KRISTEN''"

Posting Komentar